Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Gunung Lewotobi Enam Kali Erupsi Sejak Dini Hari dengan Guguran Lava Pijar Sejauh 1,5 Kilometer

Warga di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar.

7 November 2024 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) sedikitnya sudah enam kali erupsi sejak Kamis dini hari, 7 November 2024. Sejumlah letusan menghasilkan guguran lava pijar yang menjangkau hingga jarak 1,5 kilometer dari pusat erupsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Letusan pertama pada dini hari ini terjadi pukul 00.40 WITA dengan tinggi kolom erupsi teramati setinggi 500 meter dari atas puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Kolom abu dilaporkan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 22,2 milimeter dengan durasi sedikitnya 4 menit 46 detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Letusan selanjutnya terjadi pukul 02.41 WITA dengan tinggi kolom teramati menembus 1 kilometer dari puncak gunung. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 27.3 milimeter dengan durasi sedikitnya 9 menit 51 detik. Erupsi tersebut disertai dengan guguran lava pijar yang mengalir ke arah utara puncak Gunung Lewotobi laki-laki dengan jarak mencapai 1,5 kilometer.

Badan Geologi kemudian mencatat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selanjutnya terjadi pagi hari pukul 06.25 WITA. Letusan tersebut menghasilkan tinggi kolom abu setinggi 2 kilometer dari puncak gunung, atau setara 4.084 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dengan durasi sedikitnya 2 menit 19 detik.  

Selang beberapa menit setelahnya, terjadi letusan kembali pada pukul 06.32 WITA. Letusan kali ini dilaporkan disertai suara gemuruh. Tinggi kolom abu letusan teramati mencapai ketinggian 2,5 kilometer dari puncak gunung Lewotobi Laki-laki. Kolom abu berwarna kelabu  dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Letusan tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dengan durasi sedikitinya 4 menit 44 detik.

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki kembali terjadi pada pukul 08.37 WITA dengan tinggi kolom abu teramati menembus 1,5  kilometer dari puncak gunung, atau setara 3.084 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 23,6 milimeter dan durasi sedikitnya 6 menit 2 detik.

Gunung Lewotobi Laki-laki pagi hari kembali erupsi pada pukul 08.35 WITA. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 2,5 kilometer dari puncak gunung, atau setara 4.084 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sedikitnya 2 menit 33 detik. Letusan tersebut menghasilkan guguran ke arah barat laut yang menjangkau jarak 1 kilometer dari pusat erupsi.

Badan Geologi saat ini menetapkan status Awas atau Level IV pada Gunung Lewotobi laki-laki sejak 3 November 2024 pukul 24.00 WITA. “Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” demikian keterangan Badan Geologi, Kamis, 7 November 2024.

Badan Geologi meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemda setempat. Warga di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” demikian keterangan Badan Geologi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus