Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Gunung Marapi Erupsi Lagi dengan Tinggi Abu 1.000 Meter, Statusnya Masih Waspada

Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi pada Senin pagi,8 Juli 2024. Erupsi ini hanya 7 hari setelah status gunung api itu diturunkan.

8 Juli 2024 | 12.01 WIB

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 15 Juni 2024. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak 1 Juni hingga Sabtu sore pukul 18.00 WIB telah terjadi 28 letusan dan 309 kali hembusan pada gunung yang berstatus level III siaga itu.  ANTARA/Iggoy el Fitra
Perbesar
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 15 Juni 2024. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak 1 Juni hingga Sabtu sore pukul 18.00 WIB telah terjadi 28 letusan dan 309 kali hembusan pada gunung yang berstatus level III siaga itu. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Padang - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Senin pagi, 8 Juli 2024. Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, mengatakan letusan pada pukul 09.17 WIB tadi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15,9 milimeter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya," katanya Rifandi melalui keterangan tertulis, tak lama setelah erupsi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pos pemantau mencatat tinggi kolom mencapai 1.000 meter dari kawah Verbeek, atau setinggi 3.891 meter dari permukaan laut. Merujuk rekamannya, durasi getaran letusan itu mencapai 34 detik. Erupsi ini hanya berselang sepekan setelah status Gunung Marapi turun dari level Siaga (III) ke level Waspada (II).

Menurut Rifandi, status Waspada masih berlaku, sehingga masyarakat diimbau tidak mendekati radius 3 kilometer dari kawah. Penghuni pemukiman di tapi aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi juga diminta mewaspadai bahaya banjir lahar dingin.

Dia juga kembali meminta masyarakat menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi hujan abu. “Untuk menghindari risiko gangguan saluran pernapasan (ISPA)," tutur Rifandi.

Fachri Hamzah

Kontributor Tempo di Padang, Sumatera Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus