Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru di Lumajang kembali mendeteksi terjadinya erupsi di gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini, Senin pagi, 20 Mei 2024 sekitar pukul 07:49 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari data seismogram di Pos PGA yang berada di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro itu, getarannya terekam dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi sementara ini ± 3 menit 52 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Pos PGA, Yadi Yuliandi menyatakan bahwa tinggi kolom abu tidak teramati karena masih tertutup kabut. "Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ujar Yadi dalam laporannya, Senin pagi 20 Mei 2024.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status aktivitas gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu hingga saat ini masih di level III atau Siaga.
Dengan status level III itu, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat atau pengunjung tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sebelumnya, Sabtu, 19 Mei 2024, serentetan erupsi juga terjadi sejak pagi hingga malam hari. Pada pagi hari tercatat 6 kali erupsi dan pada malam hari terjadi 4 kali erupsi.
Berdasarkan pengamatan kegempaan Senin, 20 mei 2024, sejak pukul 00:00 WIB hingga 06.00 WIB, tercatat sejumlah kegempaan.
Sejumlah kegempaan itu antara lain 7 kali gempa erupsi dengan amplitudo 13-23 milimeter dan lama gempa 89-127 detik, 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 5 milimeter dengan lama gempa 161 detik, 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 53-58 detik. Serta 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-5 milimerer, S-P 14-15 detik dan lama gempa 30-41 detik.
Menurut berita yang dilansir Antara, dalam erupsi ini, Gunung Semeru melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter.
DAVID PRIYASIDHARTA