Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hiu Tutul 8,7 Meter Mati Terdampar di Pantai Kulon Progo, Ada Luka Tembak

Dugaan hiu tutul itu mati akibat perburuan berdasarkan temuan bekas luka seperti lubang seukuran jari orang dewasa pada bagian kanan tubuh hiu itu.

27 Juli 2022 | 11.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seekor hiu tutul ditemukan dengan kondisi mati terdampar di muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa petang 26 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Predator dengan panjang total 8,7 meter itu diduga mati akibat perburuan liar dengan bekas luka tembak di bawah insang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat ditemukan kondisinya sudah mati. Hari ini sudah kami evakuasi dan kuburkan di muara Congot, sisi timur pos TNI Angkatan Laut," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, Rabu, 27 Juli 2022.

Proses evakuasi hiu yang memiliki lingkar kepala 3,1 meter itu sendiri melibatkan sekitar 10 lebih relawan gabungan dengan dibantu alat berat. Belum diketahui persis berapa bobot hiu itu.

"Sebelum dievakuasi dan dikuburkan hiu itu telah diidentifikasi oleh petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta," kata Aris.

Aris tak mengetahui persis penyebab kematian hiu itu, meski ada bekas luka tembak di tubuhnya. "Kalau dari nelayan di pesisir Kulon Progo sendiri setahu kami tidak pernah melakukan perburuan seperti ini," kata Aris.

Adapun personel Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Gunadi, memaparkan dugaan hiu tutul itu mati akibat perburuan berdasarkan temuan bekas luka seperti lubang seukuran jari orang dewasa pada bagian kanan tubuh hiu tersebut.

"Tapi setelah kami cek, luka tembak itu ternyata hanya sedalam 2-3 sentimeter, padahal daging hiu itu tebalnya 50 sentimeter," kata dia. 

Bekas luka tembak hiu itu bukan jenis bekas tembakan yang mengeluarkan peluru timah panas, melainkan semacam jangkar yang berfungsi untuk menarik hiu itu.

Gunadi pun mengatakan dengan kondisi itu, kecil kemungkinan hiu mati akibat dari tembakan alat tersebut. "Untuk penyebab persis kematiannya saat ini sudah ada sampel yang sedang diperiksa tim kesehatan hewan dari UGM," kata dia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus