Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hiu sering dianggap sebagai penguasa laut yang paling ditakuti. Namun, di balik anggapan tersebut, ada banyak fakta menarik dan unik tentang hewan ini. Berikut adalah sembilan fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui tentang ikan bergigi tajam ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tak Semua Membahayakan Manusia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai predator puncak di lautan, hiu memiliki berbagai jenis yang menunjukkan keragaman bentuk yang mencolok. Beberapa hiu memiliki bentuk seperti martil atau palu, sementara yang lainnya seperti gergaji. Ada pula yang makan dengan menelan langsung dan yang memiliki ukuran raksasa, bahkan ada yang dapat hidup hingga 200 tahun. Setiap spesies hiu memiliki habitatnya sendiri. Meskipun mereka adalah penguasa laut, tidak semua hiu mengancam keselamatan manusia.
2. Memiliki Gigi yang Sehat
Secara alami, gigi hiu dilapisi dengan fluoride, yang melindungi mereka dari gigi berlubang sepanjang hidup mereka. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Structural Biology pada 2012 mengungkapkan bahwa enamel gigi hiu terdiri dari senyawa kimia bernama fluorapatite, yang tahan terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.
3. Memiliki Lentera yang Menyala di Kedalaman
Hiu lentera memiliki kemampuan untuk memancarkan cahaya guna menyamarkan diri mereka di kedalaman laut. Dengan cara ini, mereka tidak membuat bayangan yang bisa menarik perhatian predator. Selain itu, jenis hiu ini juga dilengkapi dengan duri bercahaya yang dapat digunakan sebagai pertahanan untuk mengusir ancaman.
4. Hiu Bisa Mengkloning
Beberapa hiu betina yang berada di penangkaran ternyata dapat melahirkan tanpa perlu pasangan jantan. Pada 2001, seekor hiu martil betina di Kebun Binatang Doorly Henry, Nebraska, berhasil melahirkan tanpa proses perkawinan dengan hiu jantan.
5. Hiu Tidak Memiliki Tulang
Hiu menggunakan insangnya untuk menyaring oksigen dari air. Dikutip dari Fisheries.noaa.gov, hiu termasuk dalam kelompok ikan khusus yang disebut "elasmobranchs", yang merupakan ikan dengan kerangka terbuat dari jaringan tulang rawan bahan keras transparan yang juga membentuk telinga dan ujung hidung manusia.
Kategori ini juga mencakup ikan pari, ikan pari gergaji, dan ikan pari. Kerangka tulang rawan mereka lebih ringan dibandingkan dengan tulang sejati, dan hati mereka yang besar yang dipenuhi minyak rendah densitas membantu mereka mengapung.
Meskipun hiu tidak memiliki tulang, mereka tetap dapat menjadi fosil. Seiring bertambahnya usia, hiu menyimpan garam kalsium di dalam tulang rawan mereka untuk memperkuatnya. Rahang hiu yang kering tampak dan terasa berat serta padat, mirip seperti tulang. Mineral ini juga memungkinkan sebagian besar sistem kerangka hiu menjadi fosil dengan baik. Gigi mereka memiliki enamel, yang memungkinkan mereka muncul dalam catatan fosil.
6. Memiliki Penglihatan yang Baik
Sebagian besar hiu memiliki penglihatan yang sangat baik dalam kondisi terang maupun gelap, termasuk kemampuan penglihatan malam yang luar biasa dan kemampuan untuk melihat warna. Di bagian belakang mata hiu terdapat lapisan jaringan reflektif yang disebut tapetum, yang membantu hiu melihat dengan jelas bahkan dalam pencahayaan yang sangat rendah.
7. Kulit Hiu Terasa Seperti Amplas
Kulit hiu memiliki tekstur yang mirip dengan amplas karena terbuat dari struktur kecil yang menyerupai gigi, yang dikenal sebagai sisik plakoid atau dentikel dermal. Sisik-sisik ini mengarah ke ekor dan berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan air saat hiu berenang.
8. Tidak Semua Hiu Memiliki Gigi yang Sama
Hiu mako memiliki gigi yang sangat tajam, sementara hiu putih memiliki gigi berbentuk segitiga dengan tepi yang bergerigi. Setiap jenis hiu meninggalkan jejak yang khas pada mangsanya. Selain itu, seekor hiu pasir dapat memiliki sekitar 35.000 gigi sepanjang hidupnya.
9. Berbeda Spesies Berbeda Pula Cara Reproduksinya
Hiu memiliki berbagai metode reproduksi. Beberapa spesies adalah ovipar, yang bertelur dan menetas di luar tubuh induknya tanpa perawatan lebih lanjut dari induk setelah telur diletakkan. Sementara itu, spesies vivipar melahirkan anak secara langsung.
ANINGTIAS JATMIKA
Pilihan Editor: 5 Alasan Hiu Takut dengan Lumba-Lumba