Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hutan Dilibas, Banjir Menggilas

Menurut laporan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, selama tahun 2000 terjadi 33 kali banjir, 25 kali tanah longsor, 14 kali gempa bumi, 12 kali kebakaran termasuk hutan, dan 6 kali angin topan, yang menewaskan 692 jiwa. Kerugian yang diderita negara diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

30 Desember 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ALAM menuntut balas. Setelah empat tahun terakhir manusia membabat hutan tanpa perhitungan, kini alam tak sanggup lagi membendung air hujan yang meluncur deras untuk tidak menjadi banjir. Bukan hanya daerah yang menjadi langganan banjir yang terkena, tahun ini tercatat ada sejumlah daerah baru yang mengalami banjir. Pulau Nias di Sumatra Utara, misalnya, untuk pertama kalinya mengalami banjir besar dan tanah longsor. Enam bulan sebelumnya, 30 kecamatan di Provinsi Banten terendam air. Bukan hanya di Sumatra dan Jawa, banjir juga melanda di Kalimantan, Sulawesi, dan Nusatenggara. Namun, kita seolah enggan belajar dari pengalaman. Padahal, tahun lalu Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi mencatat terjadi 33 kali banjir, 25 kali tanah longsor, dan 12 kali kebakaran termasuk hutan. Bencana itu telah menewaskan 692 jiwa dan meng-akibatkan kerugian negara sebesar Rp 1,5 triliun. Semua ini akibat tingkat kon-sumsi kayu yang melebihi kemampuan hutan untuk regenerasi. Pemerintah sendiri sudah membatasi jumlah penebangan kayu yang halal, sekitar 21,4 juta meter kubik per tahun. Namun, konsumsi kayu kita setiap tahun diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta meter kubik. Pembabatan hutan yang tak terkendali ini terus terjadi dan makin parah. Padahal yang menikmati hanya beberapa gelintir manusia. Agung Rulianto
2001 Januari Banjir dan tanah longsor terjadi di Muaraenim (Sumatra Selatan), Banyumas dan Kebumen (Jawa Tengah), Sangihe Talaud (Sulawesi Utara), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Aceh Utara (Aceh Darussalam). Sekitar 3.000 hektare lahan pertanian dan perkebunan tergenang. Lebih dari 60 jiwa meninggal. Sekitar 130 ribu penduduk mengungsi (kebanyakan di wilayah Kebumen). Februari Banjir di Rembang (Jawa Tengah), Tumbangnusa (Kalimantan Tengah), Tangerang (Banten), dan Donggala (Sulawesi Tengah). Harga barang pokok di Palangkaraya melonjak dua kali lipat. Sedangkan 200 hektare tambak di Rembang tergenang. Pada 11 Februari 2001, terjadi Bencana Nasional banjir yang melanda 30 kecamatan di Banten. Korban diperkirakan mencapai 94 orang, lebih dari 20 ribu hektare persawahan tergenang, dan 50 ribu rumah terendam. Agustus Banjir terjadi di Padang (Sumatra Barat). Sekitar 20 ribu rumah terendam karena hujan semalam. "Banjir kali ini luar biasa, bahkan daerah yang sebelumnya tak pernah terendam ikut kebanjiran," kata Wali Kota Padang, Zuiyen Rais. Pada 1 Agustus 2001, terjadi Bencana Nasional di Pulau Nias (Sumatra Utara). Banjir dan tanah longsor menelan korban 107 jiwa meninggal, 169 jiwa hilang, 859 unit rumah roboh, 3 unit gereja hancur, 7 jembatan hanyut, 23 buah balai desa rusak, 200 hektare sawah hancur total, dan ratusan hektare kebun nilam tak terselamatkan. Oktober Banjir kembali menggenangi Kebumen, Banyumas, dan Cilacap (Jawa Tengah). Banjir ini diikuti dengan tanah longsor. Sekitar 6.000 penduduk mengungsi. November Banjir datang lagi di Padang (Sumatra Barat) dan Bandung (Jawa Barat). Agung Rulianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus