Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan rumah bagi aneka ragam flora dan fauna, termasuk hewan purba. Hewan jenis ini dicirikan berasal dari masa lampau yang telah hidup sejak ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu, yang pada akhirnya mengalami kepunahan. Namun, beberapa hewan purba masih hidup dan berhabitat di Indonesia.
Sebagian hewan purba telah berevolusi secara kompleks hingga bertahan hidup di tengah kondisi iklim di zaman yang berbeda. Hewan purba yang masih hidup di Indonesia terdiri atas beberapa jenis, mulai dari burung, ikan, hingga mamalia. Berikut adalah hewan-hewan purba yang masih memiliki habitatnya hingga saat ini di Indonesia:
1. Belangkas
Belangkas tergolong hewan purba yang saat ini masih ditemukan di Indonesia. Belangkas telah eksis hidup di muka bumi sejak sekitar 250-400 juta tahun yang lalu. Hewan ini termasuk kelompok spesies avertebrata atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada 2018, pemerintah melalui KLHK menyatakan belangkas merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan P.20/MenLHK/Setjen/kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa.
2. Ikan Arwana
Arwana Asia (Scleropages formosus) merupakan spesies ikan air tawar yang berasal dari Asia Tenggara. Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Pada 2004, Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus “terancam punah” oleh IUCN.
3. Komodo
Komodo yang bernama latin Varanus komodoensis adalah spesies biawak besar yang berasal dari familia Varanidae. Komodo adalah salah satu hewan purba karena ubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan. Biawak besar ini dapat dijumpai di Indonesia, tepatnya di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
4. Penyu
Penyu merupakan hewan purba berikutnya dengan eksistensinya telah ada sejak akhir zaman Jura (145-208 juta tahun lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Penyu adalah jenis hewan reptil yang melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan jarak jauh dalam waktu yang tidak terlalu lama.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini