Ganjalan Membangun Data Raya Biodiversitas Indonesia

BRIN sedang mengembangkan big data keanekaragaman hayati Indonesia. Terhambat kurangnya koordinasi antar-pemangku kepentingan.

10 April 2025 | 15.00 WIB

Perbesar

Badak Jawa. Dok. Tempo/Rini PWI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Banyak spesies flora dan fauna terancam punah, tapi data biodiversitas masih terbatas.
Big data atau data raya keanekaragaman hayati bisa mengoptimalkan perlindungan terhadap biodiversitas.
Tantangan teknis dan koordinasi antar-lembaga masih menjadi kendala utama membangun data raya terintegrasi.

DI masa depan, anak-cucu kita belum tentu bisa melihat hewan atau tumbuhan yang kita lihat sekarang karena bisa saja sudah punah.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

brin

cbd

spesies

big-data

biodiversitas

the-conversation-indonesia

keanekaragaman-hayati

Yaniasih

Yaniasih adalah peneliti bidang ilmu informasi, pemrosesan bahasa alami, dan kajian sains kuantitatif pada Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penelitian Yaniasih menggabungkan metode ilmu komputer, perpustakaan, dan informasi untuk mengkaji pola sitasi, perkembangan akses terbuka, dan repositori digital. Artificial intelligence menjadi salah satu topik yang dia pelajari, khususnya untuk evaluasi kualitas penulisan ilmiah.

Edisi 13 April 2025