Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Armada milik PT Smart Cakrawala Aviation atau Smart Aviation berperan penting dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jarang disoroti publik, layanan pesawat carter itu sering dipakai untuk program rekayasa cuaca di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peningkatan curah hujan di Jawa Tengah beberapa pekan terakhir membuat sungai di Kabupaten Demak dan sekitarnya meluap. Terjangan banjir memaksa 18.739 warga bergerak ke ratusan titik pengungsian. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemudian menginisiasi modifikasi cuaca untuk mengikis curah hujan yang turun. Operasi TMC juga melibatkan tim dari Badan Riset dah Inovasi Nasional (BRIN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rekayasa cuaca itu dimulai pada 15 Februari 2024 dengan pesawat Cessna 208 Caravan bernomor PK-SNM yang terbang dari Landasan Udara Ahmad Yani di Semarang. Pesawat niaga tak berjadwal itu terbang di ketinggian 9-10 ribu kaki sambil mengangkut senyawa Natrium Clorida (NaCl) untuk disebar ke titik-titik awan hujan yang sudah dipantau melalui radar. Metode penyemaian NaCl bertujuan mengurangi intensitas hujan di hulu sungai yang mengarah sejumlah kawasan banjir.
Pesawat milik Smart Aviation juga pernah dipakai untuk kegiatan serupa di sela Konferensi Tingkat Tinggi Asean pada September 2023. Modifikasi cuaca saat itu dibutuhkan demi kelancaran agenda internasional tersebut.
"Smart Aviation memiliki visi yang kuat untuk menjadi pelopor dalam meningkatkan ekosistem penerbangan Indonesia. Melalui teknologi yang canggih dan layanan berkualitas," kata Chief Executive Officer Smart Cakrawala Aviation, Pongky Majaya, melalui keterangan resmi, Rabu, 21 Februari 2024.
Pongky mengatakan perusahaannya berkomitmen untuk meningkatkan ekosistem penerbangan di Indonesia. Armada Smart Aviation kerap disewa untuk berbagai program pemerintah, mulai dari kegiatan pemetaan dari langit alias aerial survey, mobilitas kargo, modifikasi cuaca, serta approved maintenance organization (AMO)..
Memiliki 7 Pesawat dan 1 Helikopter
Merujuk data terbaru, Smart Aviation memiliki tiga unit Cessna 172, sebuah pesawat sayap tetap empat kursi dengan mesin tunggal. Cessna 172 bisa terbang dengan kecepatan maksimal 302 kilometer per jam dengan kecepatan jelajah 226 kilometer per jam.
Perusahaan juga memiliki empat unit Pilatus PC-6 yang bentuknya menyerupai pesawat Cessna 172. Perbedaan keduanya hanya pada kecepatan dan jangkauan maksimal terbang.
Selain pesawat, Smart Aviation juga mengelola satu helikopter tipe EC 130 T2/H130 T2T2. Armada baling-baling ini tergolong ringan dan bermesin tunggal, selain itu juga dilengkapi dengan kabin modular yang mampu menampung satu pilot dan tujuh penumpang.
Tak sebatas angkutan udara, Smart Aviation juga mempunyai 16 unit caravan untuk membantu mengangkut persediaan di jalur darat. Mayoritas perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan jasa angkutan udara Indonesia ini pernah digunakan untuk mengatasi permasalahan iklim beberapa tahun terakhir. Armada Smart Aviation pernah menyokong modifikasi cuaca di skala nasional maupun internasional, serta mengangkut bahan pokok ke daerah terpencil yang minim akses darat.