Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Dumai - Kabut asap pekat dari kebakaran lahan menyelimuti Kota Dumai, Provinsi Riau, dan membuat kondisi udara sangat tidak baik akibat asap yang berbau dan menyengat hidung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Irawan Sukma, mengatakan kabut asap yang menyelimuti udara saat ini berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik. Selain itu juga kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagian besar sudah dipadamkan dan masih proses pendinginan. Kabut asap kita perkirakan juga kiriman dari kebakaran lahan perbatasan Dumai Bengkalis, tepatnya di Desa Bandar Laksamana," kata Irawan Sukma, Minggu, 24 Maret 2024.
Berdasarkan laporan harian kebencanaan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah lokasi, yaitu semak belukar dan perkebunan kelapa sawit di Jalan Bambu Kuning, Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur, seluas 15 ha.
Kemudian, lahan gambut dan semak belukar di Jalan Tanjung Sari, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, 7 ha. Selanjutnya, semak belukar terbakar di Jalan Dumai Motor, Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur, 20 ha.
Titik api lain di Jalan Batu Bintang, Kelurahan Bukit Bahtrem, Kecamatan Dumai Timur, juga menghanguskan 5 hektare. Lokasi terakhir di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, 1 ha
Berdasarkan pantauan, aktivitas warga pengguna jalan, baik berjalan kaki atau berkendara sepeda motor, masih normal tanpa menggunakan masker. "Kebetulan kita lagi ada kumpul-kumpul di luar habis tarawih, dan memang belum ada persiapan masker meski kondisi asap ini sangat tidak baik," kata seorang pengendara sepeda motor.
Warga lain menyebutkan belum ada kesiapan mengantisipasi kabut asap yang baru kelihatan pekat malam ini. Aktivitas di luar rumah masih terus dilakukan.