Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI Hendrikus Woro, tak ada yang lebih penting sekarang ini selain mempertahankan tanah ulayat suku Awyu. Pada Senin, 27 Mei 2024, dua anaknya mulai demam tinggi. Tapi Hendrikus tetap pergi ke Jakarta, berdiri bersama rombongannya di depan gedung Mahkamah Agung untuk menyuarakan penolakan terhadap ekspansi perkebunan sawit yang mengancam hutan di Papua.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo