Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SERAUT paras kuyu. Tak ada segurat pun kebahagiaan di wajahnya. Bajunya lusuh. Hanya itu yang tersisa setelah air bandang merendam kampungnya. Dia duduk lesu di sebuah ruangan kantor Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, berdesakan de-ngan 20 warga lainnya. Ada yang se-dang melipat baju bekas sum-bang-an, ada pula yang bermain dengan anaknya. Asap mengepul dari kompor di pojo-k ruangan menambah sesak ruang-an itu. Makan malam segera tiba. Tapi ia tak terl-alu berselera. ”Saya mulai tak ke-rasan,” kata Tukiyem, yang sedang menyusui anak-nya berusia tiga bulan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo