Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Berita Tempo Plus

Krisis Air Bersih di Halmahera Tengah Setelah Penambangan Nikel

Masyarakat adat dan warga desa di Halmahera Tengah mengalami krisis air bersih. Sumur dan sungai tercemar akibat tambang nikel.

7 Juli 2024 | 00.00 WIB

Kawasan Industri terpadu untuk pengolahan logam berat dan komponen bateri mobil listrik PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), di Desa Lelilef Waibulan, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara/Tempo/Budi Nurgianto
Perbesar
Kawasan Industri terpadu untuk pengolahan logam berat dan komponen bateri mobil listrik PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), di Desa Lelilef Waibulan, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara/Tempo/Budi Nurgianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Air sumur di Desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara, sudah tidak bisa dikonsumsi lagi karena berbau dan berwarna keruh akibat tercampur lumpur dari tambang nikel.

  • Bencana ini tidak lepas dari alih fungsi hutan besar-besaran di Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Hutan alam yang berfungsi lindung dan produksi nyaris seluruhnya dikangkangi izin tambang.

  • Deforestasi hutan yang adalah hulu daerah aliran sungai otomatis membuat sungai-sungai mengalami pendangkalan, penyusutan ruang, dan dicemari limbah.

EMPAT galon air minum milik Sumirah berjejer rapi di teras rumahnya di Desa Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Perempuan 54 tahun itu duduk menunggu mobil pengangkut air isi ulang yang datang dua kali sepekan. Rutinitas ini sudah ia jalani tujuh tahun belakangan karena terjadi krisis air bersih semenjak air sumur di samping rumahnya tercemar lumpur dari limbah tambang nikel.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Budhi Nurgianto dari Halmahera Tengah berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawaj judul "Paceklik Air Tersebab Tambang Nikel"

Avit Hidayat

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Jawa Timur. Bergabung dengan Tempo sejak 2015 dan sehari-hari bekerja di Desk Nasional Koran Tempo. Ia banyak terlibat dalam penelitian dan peliputan yang berkaitan dengan ekonomi-politik di bidang sumber daya alam serta isu-isu kemanusiaan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus