Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tiga kali mengeluarkan guguran lava pijar pada Jumat, 14 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.400 meter ke arah barat daya pada Jumat mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm selama 11-112 detik, serta tujuh kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4-6 mm selama 8-12 detik.
Pada Jumat pagi, asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal setinggi 50 meter di atas puncak.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Kamis pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat delapan kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.
ANTARA
Baca:
Gunung Merapi Alami 39 Kali Gempa Guguran