Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Fenomena tanah longsor yang terjadi akibat gempa Cianjur menyita perhatian belakangan ini. Peristiwa alam tersebut untuk sementara telah merenggut tidak kurang dari 271 orang.
Lantas, apa bedanya longsor dengan tanah bergerak?
Pengertian Longsor
Mengutip dari esdm.go.id, tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
6 Jenis Tanah Longsor
Tanah longsor sendiri terbagi menjadi 6 jenis, antara lain:
- Longsoran translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
- Longsoran rotasi
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
- Pergerakan blok
adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga sebagai longsoran translasi blok batu.
- Runtuhan batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
- Rayapan tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
- Aliran bahan rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada sejumlah tempat bisa, longsor jenis ini bisa mencapai hingga ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
Baca juga : BMKG Sebut Intensitas Gempa di Cianjur Akan Berkurang Empat Hari ke Depan
Umumnya, gejala tanah longsor yang terjadi adalah munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing, tterjadi setelah hujan, munculnya mata air baru secara tiba-tiba, hingga tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Tanah merupakan komponen anorganik....
Mengenai Tanah Bergerak
Tanah merupakan komponen anorganik. Sebagai komponen anorganik, tentunya tanah tidak memiliki kemampuan untuk bergerak atau berpindah. Namun di Indonesia, fenomena tanah bergerak tersebut kerap kali dijumpai. Melansir digilib.polban.ac.id, tanah bergerak adalah suatu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan arah tegak, mendatar, atau miring dari kedudukannya yang semula akibat pengaruh gravitasi, arus air, dan beban luar.
Kemudian menurut laman magma.esdm.go.id, dinyatakan bahwa gerakan tanah merupakan perpindahan material dari pembentuk lereng. Biasanya, material tersebut berupa batuan, bahan timbunan, tanah, atau bahkan material campuran yang bergerak ke arah yang lebih rendah dan menuju keluar dari lereng.
Ragam Tanah Bergerak
Menurut laman tempo.co yang terbit 28 juli 2022 dengan judul “Tanah Bergerak, Fenomena yang Banyak Merenggut Nyawa”, tanah bergerak juga memiliki perbedaan satu sama lain. Contohnya:
- Longsoran: massa tanah yang bergerak di sepanjang lereng dengan bidang longsoran yang melengkung dan mendatar. Gerakan longsoran biasanya perlahan-lahan atau merayap, tetapi pergerakannya merusak dan meruntuhkan bangunan di atasnya, sehingga membahayakan.
- Aliran: massa tanah yang bergerak karena dorongan oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume, tekanan air, dan jenis material yang dibawa. Umumnya, gerakan aliran bergerak di sepanjang lembah dan bisa mencapai ratusan kali. Aliran tanah ini dapat menelan banyak korban.
- Jatuhan: berupa batu atau tanah jatuh bebas dari atas tebing. Umumnya materialnya tidak banyak dan terjadi pada lereng yang sangat terjal dan curam.
- Robohan: pergerakan blok tanah/batuan yang bergerak pada satu tumpuan.
- Gabungan: Gabungan ialah peristiwa gabungan antara longsoran dengan aliran atau jatuhan dengan aliran.
Selain itu, penyebab dari tanah bergerak juga beragam seperti halnya longsor. Mulai dari erosi, tanah jenuh air, gempa bumi, hingga beban yang berlebih pada tanah.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Jokowi Minta Rumah-rumah yang Dibangun Ulang Miliki Standar Tahan Gempa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.