Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara untuk waspada terhadap potensi kekeringan pada 25 September - 1 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan wilayah tersebut dinilai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki tingkat kemudahan pembakar lapisan permukaan tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara harus tetap waspada dan distribusi air bersih tetap harus dilakukan," kata Abdul dari siaran dari pada Selasa, 26 September 2023.
Abdul juga mencatat wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara masih memiliki potensi dampak kekeringan yang dapat mempengaruhi tingkat kemudahan terbakar dari lahan yang ada. Namun, di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya wilayah di atas garis ekuatorial, potensi bencana hidrometeorologi basah dapat terjadi. Sehingga, pada pekan tersebut, Indonesia mendapatkan dua bencana hidrometeorologi secara bersamaan.
Abdul mengimbau masyarakat di wilayah Sumatera bagian tengah ekuatorial ke utara untuk segera mengevakuasi diri apabila hujan lebih dari satu jam dan mengganggu objek penglihatan.
"Selain itu, hindari berada pada kawasan yang terdampak bencana, seperti banjir di Pariaman kemarin, ada longsor di daerah pinggir sungai. Tapi, masyarakat berkumpul cukup banyak karena tidak bisa ditebak, ekskalasi daerah terdampak itu terjadi dengan sangat cepat," kata Abdul.