Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

Hewan ternak berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca karena menghasilkan gas metana dan nitrat oksida.

29 Agustus 2023 | 12.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sapi-sapi di peternakan Ellis, berkeliaran di dekat batang-batang anggur. Foto: Ruth Ellis/ABC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim global menjadi isu yang mendesak karena efeknya dirasakan seluruh dunia. Salah satu kontributor utama terhadap emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global adalah sektor pertanian, terutama melalui hewan ternak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari World Resources Institute, hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing memiliki peran penting dalam perekonomian dan sumber protein pangan bagi manusia. Namun, mereka juga berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, terutama metana dan nitrat oksida.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Metana adalah gas yang dilepaskan melalui pencernaan hewan ruminansia seperti sapi selama proses fermentasi dalam pencernaan mereka. Nitrat oksida, di sisi lain, berasal dari limbah hewan dan manure yang terurai di lingkungan.

Metana dan nitrat oksida adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida dalam memerangkap panas di atmosfer. Ketika hewan ternak mencerna makanan mereka atau limbahnya terurai, gas-gas ini dilepaskan ke atmosfer.

Khususnya metana memiliki dampak yang signifikan karena kemampuannya untuk memerangkap panas lebih dari 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida dalam jangka pendek.

Dampak Lingkungan

Dikutip dari Food and Agriculture Organization, emisi gas rumah kaca yang tinggi dari hewan ternak berdampak langsung pada perubahan iklim global.

Pemanasan global mengakibatkan efek yang merugikan seperti peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca yang ekstrem, dan pencairan es di kutub.

Selain itu, dampak lain termasuk penurunan kualitas udara dan degradasi lingkungan lokal karena tingginya konsentrasi gas berbahaya.

Untuk mengurangi kontribusi hewan ternak terhadap emisi gas rumah kaca, inovasi dan perubahan dalam praktik pertanian menjadi sangat penting.

Beberapa solusi yang sedang dijajaki, termasuk penggunaan pakan yang lebih efisien untuk mengurangi produksi gas di perut hewan, manajemen limbah hewan ternak yang lebih baik, dan pengurangan jumlah hewan ternak secara keseluruhan.

Selain itu, pertanian berkelanjutan dan alternatif protein nabati juga dapat membantu mengurangi tekanan terhadap lingkungan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus