Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengepel laut dengan kapuk

Penemuan penggunaan kapuk sebagai alat pembersih pencemaran minyak di laut. hasil penelitian para ahli jepang dan Indonesia yang dilakukan di bbppit. (ling)

5 November 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAPUK tidak lagi sekadar pengisi kasur dan bantal. Para ahli Jepang dan Indonesia telah menemukan kegunaan lain: sebagai alat pembersih pencemaran minyak di laut. Penelitian penggunaan kapuk sebagai alat pembersih laut, yang dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Tekstil (BBPPIT), Bandung, dimulai sejak 1979. Dari hasil penelitian para ahli itu - sepuluh orang dari Indonesia dan lima dari Government Industrial Research Institute Osaka (GIRIO) ditemukan bahwa serat kapuk ternyata mampu menyerap minyak sampai 30 kali beratnya. Kemampuan ini melebihi serat sintetis yang selama ini digunakan mengatasi pencemaran minyak di laut. Kelebihan lain? "Kapuk tidak menyerap air," kata Ny. Purwati, alumnus Institut Teknologi Tekstil (ITT), Bandung, yang memimpin penelitian ini. UJi coba daya serap kapuk dllakukan di kolam - panjang 4 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 1,5 meter - yang berisi air laut. Lalu ke dalam kolam itu ditumpahkan 30 liter minyak mentah. Agar minyak cepat menyebar, juga untuk menyesuaikan dengan keadaan laut sebenarnya, dibuat gelombang buatan. Setelah itu baru lempengan kapuk berukuran 30 x 30 cm dicemplungkan ke dalamnya. Dalam tempo hanya memuat seluruh minyak yang ditumpahkan dapat diserap. "Kini tinggal bagaimana menyempurnakannya," kata Purwati. Penyempurnaan yang dimaksud adalah bagaimana membentuk serat kapuk itu menyerupai kain pel - seperti yang biasa digunakan ibu rumah tangga. Sebab, seratnya pendek-pendek, berlapis lemak, dan sulit dirajut. Kapuk pengepel minyak ini pernah dicoba dirajut dengan serat polyester. Tapi daya serapnya jadi berkurang. Pada percobaan terakhir, serat kapuk itu didempet-dempetkan dan direkat dengan prophylene. Hasilnya lumayan. Cuma ukuran paling besar yang bisa dibuat baru 30 x 30 cm. "Mesin khusus untuk membuat lapisan kapuk nonwoven (dengan cara tidak ditenun) belum ditemukan," kata Purwati. Penemuan serat kapuk sebagai pembersih laut dari tumpahan minyak itu menggembirakan banyak orang. Pemerintah Jepang, sebagai pemilik banyak tanker raksasa dan selalu direpotkan oleh tumpahan minyak, memutuskan akan mengembangkan pengepel kapuk ini. Mereka tidak menganggap sulit membuat mesin yang akan memproduksikan "kain pel" dari kapuk. Pencemaran laut oleh minyak, menurut catatan GIRIO, sudah termasuk gawat. Dalam tahun 1978 saja terjadi 1.254 pencemaran laut di perairan Jepang - 88% penyebabnya adalah tumpahan minyak. Selama ini untuk "mengepel" laut yang dicemarkan tumpahan minyak digunakan serat sintetis, misalnya polipret hane foam dan poliprophylene fibre. Alat yang dibuat Shell Oil Company dari Amerika Serikat ini berbentuk seperti ikat pinggang panjang 3,3 meter, lebar 0,5 meter, dan tebal 0,1 meter. Cara memakainya: alat itu disambung-sambung dan kemudian dicelupkan ke laut yang tercemar minyak. Setelah minyak diserap, lalu diangkat, dan dibakar. Kabarnya, alat ini dipakai membersihkan perairan di Selat Malaka ketika tanker Showa Maru menumpahkan 3.000 ton minyak, Tanuari 1975. Kelemahan pengepel sintetis ini, selain daya serap minyaknya kecil juga hanya bisa dipakai sekali. Pengepel itu tidak bisa diperas seperti "pengepel kapuk" BBPPIT. Kekurangan lain, menurut Purwati, pengepel sintetis yang dibakar mengeluarkan gas racun Cn dan H2S. "Menghirup gas ini dalam dosis tlnggi bisa menyebabkan kematian," katanya. Membersihkan laut dari minyak dengan menggunakan deterjen juga pernah dilakukan Biasanya untuk pencemaran yang tak begltu luas. Fungsi deterien ini mempercepat pemadatan (emulsi) minyak menjadi semacam lumpur sehingga tenggelam di dasar laut. "Penunaan deterjen yang banyak akan menimbulkan polusi dalam bentuk lain. Misalnya, ikan menjadi mati," kata Rasyid Jufri, staf peneliti BBPPIT. Purwati menambahkan, penggunaan deterjen bisa ditolerir bila pencemaran minyak terjadi di pantai, hingga emulsi minyak itu bisa diambil. Keuntungan pencmuan BBPPIT ini? "Pengepel kapuk bisa digunakan berkali-kali karena minyak yang diserapnya bisa diperas, dan dimurnikan kembali," kata Purwati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus