Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Pemerintah Jakarta Targetkan Tanggul Pantai Rampung 2028

DKI Jakarta menargetkan pembangunan tanggul pantai pada 2028. Hingga 2024 sudah dibangun tanggul 8,8 dari total 20,9 km.

6 Oktober 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tanggul pantai di kawasan Muara Baru, Jakarta, Rabu 22 Mei 2024. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan langkah-langkah untuk mengatasi penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Pantai Utara Jakarta melalui pembangunan tanggul pengaman pantai DKI Jakarta Tahap II sebagai bagian dari program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menargetkan pembangunan proyek tanggul pantai dari program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di wilayah pesisir Jakarta rampung 2028. Sekreraris Dinas SDA DKI Jakarta, Hendri mengatakan, hingga 2024, sudah dibangun 8,8 kilometer tanggul pantai dari total trase yang menjadi kewenangan Jakarta sepanjang 20,9 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hendri menjelaskan, pembangunan tanggul NCICD ini dilatarbelakangi oleh banjir November 2007. Saat itu gelombang pasang melewati ketinggian tanggul di Muara Baru yang akhirnya melimpas ke berbagai lokasi dan menyebabkan genangan air sampai ketinggian 1,5 meter dan bertahan selama beberapa hari. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hendri, para peneliti juga menyebutkan bahwa wilayah Jakarta Utara mengalami penurunan muka tanah sekitar 7,5 cm per tahun. "Bahkan di beberapa lokasi, penurunan muka tanah ini bisa mencapai 17 cm per tahun yang membuat lokasi tersebut berada di bawah permukaan laut," kata dia kepada Tempo, Jumat, 4 Oktober 2024.

Turunnya muka tanah, kata Hendri, menyebabkan wilayah Pesisir Jakarta rentan. Padahal, daerah ini sangat penting dalam mendukung kegiatan perekonomian karena terdapat kawasan perikanan, wisata, permukiman, pelabuhan, akses transportasi, serta pembangkit listrik dan kawasan mangrove. 

Pada tahun 2008, kata Hendri, tanggul di daerah tersebut telah diperkuat dan dipertinggi. "Namun, karena terjadi penurunan muka tanah, tanggul ini kembali berada di level rendah dan rentan terhadap ancaman banjir," ucapnya.

Kondisi itulah yang mendorong pemerintah pusat dan Pemerintah Belanda bekerja sama untuk mencegah dan mengurangi risiko banjir di Jakarta sehingga membuahkan studi Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) atau Strategi Pertahanan Pesisir Pantai pada 2011. 

Pemerintah pusat lantas melakukan pembaharuan konsep pengamanan dan pengembangan pesisir Jakarta dengan membuat Masterplan Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) pada tahun 2014 dengan konsep pentahapan NCICD Fase A (tanggul Pantai dan Muara Sungai), Fase B (Tanggul Laut sisi barat), dan Fase C (Tanggul Laut sisi Timur).

Pada 2015, pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR membuat perencanaan Detail Tanggul NCICD Fase A untuk seluruh Lokasi garis Pantai dan Muara Sungai. Selanjutnya akan bekerja sama dengan Pemda DKI untuk mulai melakukan Pembangunan Tanggul NCICD Fase A pada lokasi-lokasi kritis di pesisir utara Jakarta. 

"Konsep NCICD kemudian terus diperbaharui selama beberapa tahun sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Provinsi Jakarta dengan update perencanaan terbaru tercantum pada Integrated Flood Safety Plan pada tahun 2019," kata Hendri.

Pembangunan NCICD Fase A dilakukan di Kawasan Dadap, Kamal Muara, Pantai Indah Kapuk, Muara Angke, Muara Karang, Pantai Mutiara, Muara Baru, Sunda Kelapa-Ancol Barat, Kali Baru, Cilincing, dan Marunda (Kali Blencong).

"Adapun manfaat dari tanggul NCICD Fase A ini adalah melindungi Jakarta dari banjir yang berasal dari sungai dan laut di mana banyak lokasi yang sangat penting dan vital dalam mendukung kegiatan perekonomian, serta menjadi tahapan awal dalam pengembangan daerah pesisir Jakarta ke depannya," ucap Hendri.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan proyek tanggul pantai dari program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di wilayah pesisir Jakarta rampung di tahun 2025. Pembangunan tanggul ini untuk mengatasi dampak dari potensi naiknya air laut sebagai salah satu prasyarat pengembangan ekonomi berkelanjutan di Jakarta. 

Sekretaris Jenderal PUPR, Zaenal Fatah, ketika ditemui di kantor Kementerian PUPR, Selasa, 1 Oktober 2024, menyatakan, proyek tanggul pantai dibangun untuk menghindari warga Jakarta terkena banjir rob atau banjir bandang. Terlebih warga yang tinggal di area sekitar pantai. 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus