Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penampangan citra radar Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mendeteksi beberapa sambaran petir di Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, pada Jumat malam, 23 Februari 2024. Pada saat itu dua mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (FTG-Unpad) dikabarkan meninggal setelah tersambar petir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terdeteksi empat sambaran petir terdekat,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, pada Ahad, 25 Februari 2024. Temuan ini berbasis citra radar CMAX dan Lighting. Dimulai ketika ditemukan adanya awan konvektif jenis cumulonimbus pada pukul 20.30 WIB hingga 21.10.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lokasi pembentukan awan berada di sekitar Bumi Perkemahan Batu Kuda, bagian dari Gunung Manglayang, daerah Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Tepat ketika dua mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Unpad yakni Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo bersama para sejawatnya tengah berkemah mandiri di tempat itu sejak Jumat petang.
Pada pukul 20.30 terlihat adanya petir di wilayah bagian timur dengan radius satu kilometer dari lokasi kejadian. Kemudian pada pukul 20.54, terjadi tiga kali sambaran petir yang tertangkap oleh citra radar. “Jaraknya kurang dari satu kilometer dari lokasi kejadian,” kata Rahayu.
Petir-petir itu menyambar diduga akibat adanya pembentukan awan konvektif cumulonimbus. Total pada kurun antara pukul 20.30 hingga 21.22, terdeteksi empat kali kejadian petir di sekitar Batu Kuda Gunung Manglayang dengan jarak terdekat sekitar 200 meter.
Menurut Rahayu--BMKG pada sekitar pukul 20.14--sudah mengeluarkan peringatan dini wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat dan bisa disertai petir serta angin kencang pada kurun waktu pukul 20.24 hingga 22.25. Peringatan ini termasuk menjangkau Cileunyi.
Sebelumnya diberitakan, dua orang mahasiswa Fakultas Teknologi Geologi Universitas Padjadjaran atau FTG Unpad dinyatakan tewas akibat sambaran petir saat berkemah di Batu Kuda, Gunung Manglayang, pada Jumat malam, 23 Februari 2024. Menurut Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi FTG Unpad Cipta Endyana ada tiga orang mahasiswa yang menjadi korban sambaran petir. “Seorang mahasiswa lagi masih dirawat di rumah sakit,” katanya Ahad, 25 Februari 2024.
Kiat Menghindari Petir bagi Masyarakat:
BMKG memberikan kiat untuk menghindari petir. Misalnya, bila sudah mendengar suara guntur, masyarakat diimbau segera masuk ke dalam ruangan atau rumah.
Namun jika sedang berada di luar rumah segera masuk ke dalam mobil. Atau misalnya ketika berada di kolam renang, harus segera naik dan menjauh dari kolam. Mengingat sambaran petir dapat menghantarkan energi ke air.
Kiat lain yaitu menghindari berlindung di bawah pohon. Sebab apabila pohon tersambar petir, energinya dapat melompat ke tubuh. Tiang listrik, menara, atau benda lain yang tinggi menjulang juga harus dijauhi karena rentan tersambar.
Jangan pula berada di tempat terbuka seperti di lapangan, sawah, atau taman karena petir akan mencari tanah untuk melepaskan energinya. Apabila sedang mengendarai motor, segera berhenti dan mencari tempat untuk berlindung.
Jika sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak 3-5 meter dengan orang lain agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir. Khusus bagi yang berkemah dan ada hujan disertai petir, agar masuk dan berlindung di dalam tenda. “Jangan berada di lapangan terbuka serta non-aktifkan atau tidak menggunakan handphone,” kata Rahayu.
ANWAR SISWADI (BANDUNG)