Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG di Wilayah Perairan Indonesia

Gelombang tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia sisi selatan Banten. Gelombang di wilayah perairan lainnya 1,25-2,5 meter.

16 Februari 2025 | 06.07 WIB

Warga merekam gelombang tinggi yang menerjang Dermaga Pelabuhan Eksekutif Merak di Kota Cilegon, Banten, 4 Desember 2024. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Perbesar
Warga merekam gelombang tinggi yang menerjang Dermaga Pelabuhan Eksekutif Merak di Kota Cilegon, Banten, 4 Desember 2024. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang tinggi diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada pagi ini, Ahad, 16 Februari 2025. Peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini berlaku hingga Rabu, 19 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Merujuk informasi tinggi gelombang yang dipublikasikan BMKG, peringatan dini gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia sisi selatan Provinsi Banten. BMKG mengingatkan, gelombang setinggi 2,5 meter atau lebih berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pelayaran nelayan di wilayah tersebut juga berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter. Adapun keselamatan pelayaran kapal tongkang berisiko jika kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter.

Sementara itu, gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia, mulai dari wilayah barat Aceh, Kepulauan Nias, Kepulauan Mentawai, Bengkulu, dan Lampung. Tinggi gelombang yang sama juga berpeluang terjadi di Samudera Hindia sisi selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur. 

Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter juga berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara; Laut Sulawesi bagian timur; Laut Maluku; Samudera Pasifik sisi utara Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua; serta Laut Arafuru bagian barat, tengah, dan timur. BMKG mengingatkan tinggi geombang 1,24 meter berisiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan apabila kecepatan angin 15 knot. Adapun gelombang setinggi 1,5 meter berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot.

Prakirawan BMKG Marina Ayu Sulastri, dalam publikasi informasi peringatan dini itu, menuturkan bibit Siklon 93W di Laut Cina Selatan memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut menuju timur dengan kecepatan angin berkisar 8-28 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Samudera Pasifik Utara, Maluku, hingga Papua dan Laut Arafuru," kata Marina seperti dikutip Tempo pada Ahad, 16 Februari 2025.

Agoeng Wijaya

Agoeng Wijaya

Berkarier di Tempo sejak awal 2006, ia banyak mendalami isu ekonomi-politik, termasuk soal tata kelola sumber daya alam. Redaktur Pelaksana Desk Sains dan Lingkungan ini juga aktif dalam sejumlah kolaborasi investigasi global di sektor keuangan dan perpajakan. Alumnus Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus