Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Puting beliung menerjang dua desa di kaki Gunung Semeru, di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu siang, 17 Februari 2021. Belasan rumah, sebagian besar bagian atap dikabarkan rusak akibat bencana tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui video amatir yang diperoleh Tempo, terdengar latar belakang suara seorang perempuan yang panik menyaksikan pemandangan awan bergulung disertai amuk angin tersebut. Berkali-kali perempuan tersebut menyebut-nyebut "Allah, Allah,". Dia juga sempat meminta seseorang untuk menggendong anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua video amatir yang diperoleh Tempo. Satu video berdurasi 25 detik dan satu video lainnya berdurasi 18 detik. Video berdurasi 25 detik itu menggambarkan bagaimana kencangnya angin menerjang yang dilatari suara perempuan yang panik.
Sementara satu video lainnya tanpa ada suara. Hanya ditunjukkan angin yang bertiup kencang. Pohon kelapa terlihat bergoyang.
"Ada sekitar 16 rumah yang dikabarkan mengalami kerusakan. Sebagian besar bagian atap, baik asbes maupun genteng," kata Supri, warga Kecamatan Candipuro, melalui sambungan telepon, Rabu siang.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, M. Wawan Hadi, membenarkan kejadian bencana puting beliung. "Kami masih melakukan assessment, dan tim sudah turun ke lapangan," kata Wawan dihubungi Tempo, Rabu siang ini.
Wawan mengatakan puting beliung merupakan salah satu bencana hidrometeorologi. "Warga diharapkan selalu waspada," katanya. Hal ini mengingat hampir semua jenis bencana berpotensi terjadi di Kabupaten Lumajang yang beberapa pekan ini akrab dengan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dan banjir laharnya.