Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Putri Lingkungan Miris, Hiu Dimutilasi demi Makanan Pesta di Cina

Putri Lingkungan Hidup 2018 Vania Fitryanti Herlambang menyampaikan rasa prihatinnya atas perburuan ikan hiu untuk diambil siripnya.

2 Oktober 2019 | 08.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Vania Herlambang. Instagram/@Vaniafherlambang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Lingkungan Hidup 2018 Vania Fitryanti Herlambang menyampaikan rasa prihatinnya atas perburuan ikan hiu untuk diambil siripnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Aku berterima kasih karena teman-teman mahasiswa dan generasi muda milenial yang hadir di sini tidak mencicipi sirip hiu, karena untuk mendapatkannya ada penyiksaan-penyiksaan," katanya di depan mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dari Sabang sampai Merauke yang hadir pada "Youth Forum SDGs-14 Sustainable Fisheries" di IPB International Convention Center (IICC) Bogor, Jawa Barat, Selasa sore, 1 Oktober 2019.

Ajang "Youth Forum SDGs-14 Sustainable Fisheries" itu digagas Bappenas dengan UNDP melalui pembiayaan oleh Global Environment Facility (GEF) pada Proyek Global Sustainable Supply Chains for Marine Commodities (GMC)

Dalam diskusi interaktif yang dipandu Project Coordinator Global Sustainable Supply Chains for Marine Commodities (GMC)-Badan Pembangunan PBB (UNDP) Indonesia, Jensi Sartin, itu ia berbagi informasi mengenai upaya advokasi dan kampanye yang dilakukannya  sebagai duta lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tumpukan ikan hiu yang telah dipotong siripnya di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, 15 Oktober 2016. Minimnya sosialisasi membuat perdagangan ikan dan sirip hiu masih marak. ANTARA/Dedhez Anggara

Soal sirip hiu, menurut Vania, banyak dijadikan sajian utama peta pernikahan kalangan atas di Cina. "Itu menjadi simbol status sosial," kata lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi runner up ajang Putri Indonesia 2018 itu.

Gadis asal Tangerang Selatan,  kelahiran 11 Februari 1997 yang hobi  berkelana dan menikmati keindahan laut itu juga menceritakan soal bagaimana sirip ikan hiu di Hong Kong.

"Di Hong Kong sirip ikan hiu itu dijemur di atap-atap gedung," katanya.

Kembali soal rasa mirisnya atas kondisi ikan hiu yang hanya diambil siripnya itu, Vania juga menyampaikan dengan tampilan foto di layar bagaimana nasib malang ikan hiu yang "buntung" karena diambil siripnya.

"Kalau teman-teman tidak merasa miris, saya 'nggak' tahu bagaimana lagi bagaimana menjelaskannya," katanya.

Vania kemudian menyatakan bahwa penyiksaan itu dimulai dari penangkapan ikan hiu yang cuma diambil siripnya saja dan kemudian ikan malang itu dibuang ke laut begitu saja.

"Ini gambar (foto) ikan hiu yang sudah dimutilasi dengan dipotong siripnya, dibuang ke laut, mereka lapar, sakit, mengeluh dan tidak ada yang menolong sampai kemudian mati," katanya.

"Harga sirip hiu yang mahal itu rasanya tidak sebanding dengan harga yang dijual dan siksaan yang diterima satwa laut itu,".

Dia mengaku bersyukur --meski tidak jadi juara dan hanya runner up, yang sekaligus dinobatkan sebagai Putri Lingkungan Hidup-- karena bisa mengangkat agenda perlunya generasi muda peduli, termasuk pada ikan hiu itu.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus