Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Rentetan Gempa Terkini Mengguncang Siberut, Warga 4 Dusun Masih Bertahan di Atas Bukit

Warga dusun di pesisir Pulau Siberut telah membangun posko pengungsian lengkap dengan logistiknya untuk kejadian seperti gempa hari ini.

23 April 2023 | 10.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gempa Hari Ini 23 April 2023 mengguncang Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Terasa hingga ke Siberut. BMKG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian gempa dinihari hingga pagi, dengan kekuatan terbesar M5,9--diperbarui dari info awal M6,1, memaksa warga empat dusun di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Mentawai, menyingkir ke tenda-tenda pengungsian, Minggu 23 April 2023. Mereka bertahan di sana sejak pukul 00.30 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Perwakilan Desa Simalegi, Handoko, mengatakan, saat gempa pertama yang terjadi sekitar pukul 00.09 WIB masyarakat di pesisir pantai di Desa Simalegi sudah langsung lari ke atas bukit. Mereka berasal dari Dusun Betaet, Sute'uleu, Sakaladhat dan Dusun Muara di Pulau Siberut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setahu kami yang mengungsi semua dusun di pesisir pantai Simalegi Kecamatan Siberut Barat," kata Handoko saat dihubungi, Minggu pagi.

Adapun posko pengungsian yang digunakan dituturkannya menggunakan alat seadanya. "Kondisi pengungsian masih seperti dulu, menggunakan posko lama bangunan Aksi Siaga Bencana (ASB) yang kondisinya sudah tidak layak juga sebenarnya," kata dia.

Warga disebutnya membekali diri dengan makanan yang dibawa dari rumah. Menurut Handoko, masyarakat Desa Simalegi juga sudah terbiasa mengungsi dan menempuh jalur evakuasi setiap kali merasakan guncangan gempa. "Masyarakat jika terjadi gempa pasti langsung lari ke atas bukit," katanya lagi.

Kepala Desa Simalegi, Jaret, menambahkan bahwa posko pengungsian itu dibangun pasca-gempa M6,1 pada 2022 lalu. Dia menyebutnya rumah pengungsian dan selalu tersedia logistik seperti beras. "Masyarakat membangunnya sendiri untuk keamanan barang-barang mereka," kata Jaret. 

Warga ke luar rumah usai gempa M6,2 mengguncang di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada 11 September 2022. ANTARA/HO-BNPB/am.

Hingga berita ini dibuat, jumlah kerusakan bangunan dan korban jiwa  belum diketahui dampak gempa terkini. Warga menyatakan akan bertahan sampai siang sebelum kembali ke dusun-dusun mereka, sambil memastikan tak terjadi gempa susulan. 

Berdasarkan data BMKG, hingga pukul 07.00 WIB, telah terjadi enam kali gempa megathrust dari segmen Mentawai Siberut. Kekuatannya mulai dari Magnitudo 5,9 sampai 3,9. 

Zona asal gempa-gempa itu disebutkan satu-satunya zona megathrust di pesisir barat Sumatera yang masih terkunci hingga kini. Potensi gempa terkuatnya mencapai M8,9. Adapun gempa dahsyat terakhir kali terjadi pada 1797 lewat gempa M8,5. 



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus