Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan magnitudo 4,8—dimutakhirkan dari awalnya M5,1—mengguncang wilayah selatan Banten dan Sukabumi di Jawa Barat pada Ahad siang, 6 April 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan lindu yang terdeteksi pada pukul 13.55 WIB itu berasal dari lautan selatan Samudra Hindia, sekitar 111 kilometer di barat daya dari Bayah, Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa M4,8 tersebut tergolong dangkal dengan kedalaman 46 kilometer akibat adanya deformasi di lempeng Indo-Australia. Nihil guncangan susulan hingga pukul 14.40 WIB tadi.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tutur Daryono.
Skala guncangan yang dirasakan masyarakat di kawasan Surade, menurut data BMKG, berkisar antara III-IV MMI. Artinya guncangan gempa itu dirasakan oleh banyak orang, serta bisa membuat jendela atau pintu berderik serta dinding berbunyi.
Getarannya berskala III MMI di daerah Bayah, Malingping, dan Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi. Skalanya II-III MMI di daerah Nagrak, Cibadak, Ciracap, Kabandungan, Kalapanunggal, dan Nyalindung. Efeknya menjalar hingga Kota Sukabumi dan Kecamatan Cibeber dengan skala II MMI.