Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Risiko Bencana Penangkapan Karbon PLTU

Tak ada teknologi yang bisa memerangkap karbon (carbon capture) di atas 80 persen. Risiko kebocoran karbon dalam tanah.

8 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Pekerja melintas di depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  di Kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Desa Lelilef, Halmahera Tengah, Maluku Utara. ANTARA/Andri Saputra
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pekerja melintas di depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Desa Lelilef, Halmahera Tengah, Maluku Utara. ANTARA/Andri Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

ASEAN Centre for Energy (ACE) merilis laporan yang menekankan negara ASEAN tidak perlu buru-buru mengakhiri pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk memerangi perubahan iklim. ACE berencana mempertahankan PLTU dengan porsi yang signifikan dalam rencana transisi energi ASEAN.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo

Artikel ini ditulis bersama Panji Kusumo, peneliti ekonomi lingkungan dari Celios. Terbit pertama kali di The Conversation.

Lay Monica

Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus