Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pekerja dilaporkan tewas akibat terpapar gas beracun hidrogen sulfida (H2S) yang bocor di sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP Dieng, pada Sabtu, 12 Maret 2022. Sejumlah orang lainnya yang terpapar gas beracun itu dibawa ke rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hidrogen sulfida merupakan gas berbau seperti telur busuk. Gas beracun itu juga mudah terbakar. Mengutip Department of Health New York State, efek utama paparan hidrogen sulfida jangka pendek maupun panjang pada hewan laboratorium mengiritasi hidung dan paru-paru. Ada efek kerusakan otak
Apa yang terjadi jika hidrogen sulfida masuk ke dalam tubuh manusia?
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) paparan hidrogen sulfida secara langsung menyebabkan iritasi mata dan sistem pernapasan. Paparan hidrogen sulfida menyebabkan terhentinya pernapasan secara tiba-tiba (apnea), gangguan tidur, koma, kejang, pusing, sakit kepala, lemah, mudah marah, insomnia, sakit perut, dan radang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Efek utama paparan hidrogen sulfida jangka pendek maupun panjang pada hewan laboratorium mengiritasi hidung dan paru-paru, dikutip dari Department of Health New York State. Ada efek kerusakan otak. Efek itu akan sama dialami orang yang menghirup hidrogen sulfida. Namun efek paparan tergantung tingkat kepekatan gas, durasi, dan intensitas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 15 miligram hidrogen sulfida menyebabkan iritasi selaput bening yang menutupi bagian mata atau konjungtiva. Paparan 70 miligram hidrogen sulfida menyebabkan kerusakan mata yang serius. Mempengaruhi saraf sensoris di konjungtiva, rasa sakit terasa cepat berkurang akibat kerusakan jaringan semakin besar.
Paparan 225 miligram hidrogen sulfida efeknya melumpuhkan indra penciuman. Bau tidak lagi bisa dikenali. Paparan 400 miligram gas beracun itu akan mengiritasi pernapasan hingga risiko pengumpulan cairan pada paru-paru atau edema paru. Paparan hidrogen sulfida melebihi 400 miligram mengakibatkan stimulasi kuat dari sistem saraf pusat dengan hiperpnea yang menyebabkan apnea, kejang, tidak sadar, kematian.
Menurut National Center for Biotechnology Information pelepasan gas hidrogen membahayakan manusia jika terpapar langsung, misalnya terhirup atau menempel di makanan dan minuman.
Jika terhirup, hidrogen sulfida cepat terserap melalui paru-paru maupun saluran pencernaan. Jika hidrogen sulfida masuk ke dalam tubuh, hidrogen sulfida bisa mengalami penguraian dalam tubuh, kemudian dikeluarkan, seperti dikutip dari Science Direct. Hidrogen sulfida keluar dari tubuh melalui urine, paru-paru, atau feses. Itu tergantung melalui mana paparan pada tubuh manusia.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.