Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengenali Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mengoperasikan turbin menggunakan energi panas Bumi. Ada kebocoran gas beracun di PLTP Dieng

14 Maret 2022 | 14.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). PT Geo Dipa mengembangkan proyek pembangunan PLTP secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pembangunan energi terbarukan, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pekerja di sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tewas pada Sabtu, 12 Maret 2022. Sejumlah orang lainnya dibawa ke rumah sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajer Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah, Iqbal Alma mengatakan, ada kebocoran gas beracun hidrogen sulfida (H2S). Lokasinya di wellpad unit 28 milik PT. Geo Dipa Energi, di Dusun Pawuan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, yang tak jauh dari jalan raya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Iqbal, kejadian seperti itu menjadi alasan warga setempat menolak pembangunan unit pembangkit kedua dari PLTP Dieng. "Karena lokasinya dekat permukiman warga," kata Iqbal.

Ia menambahkan, kondisi di Desa Karangtengah sempat sangat mencekam, karena gas atau uap yang keluar dari sumur bor semakin pekat.

Apa itu PLTP dan risiko dampak negatifnya?

Mengutip laman Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PLTP mengoperasikan turbin menggunakan energi panas Bumi. Energi itu didapatkan dengan cara membuat sumur sampai kedalaman panas Bumi.

PLTP tak menghasilkan emisi gas rumah kaca, karena tak menggunakan bahan bakar fosil maupun batu bara. PLTP termasuk sumber tenaga untuk mengurangi efek pemanasan global.

Kendati begitu, pembangunan PLTP bukan tanpa risiko. Adapun dampak negatif PLTP rentan terjadi kerusakan ekosistem akibat pembukaan lahan. Risiko lainnya gempa kecil, pencemaran air, tanah ambles, longsor, limbah bahan berbahaya dan beracun. Kecenderungan risikonya juga muncul rekahan di batuan bawah tanah. Risiko paling buruk munculnya semburan lumpur panas, seperti dikutip dari WALHI Jawa Timur.

Mengutip publikasi dalam situs web Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, saat ini ada tiga macam PLTP yang mampu mengonversi panas Bumi menjadi sumber daya listrik.

Apa saja teknologi PLTP itu?

  1. Dry steam power plants

Pembangkit tipe ini merupakan teknologi yang paling pertama ada. Pada 1904 digunakan di Lardarello, Italia, masih berfungsi hingga kini. Dry steam power juga masih digunakan di Geysers, California Utara, Amerika Serikat. Cara kerjanya, uap panas langsung diarahkan ke turbin untuk mengaktifkan generator, kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari Production Well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui Injection Well.

  1. Flash steam power plants

Teknologi PLTP ini menggunakan panas Bumi berupa fluida, yaitu air panas alam temperatur di atas 175 derajat Celsius. Fluida dialirkan ke dalam tangki flash bertekanan rendah, sehingga cepat muncul uap panas. Uap panas atau flash yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan generator menghasilkan listrik. Teknologi PLTP ini digunakan di Cal-Energy Navy I, flash geothermal power plants di Coso Geothermal Field, California, Amerika Serikat.

  1. Binary Cycle Power Plants

Berbeda dengan teknologi PLTP sebelumnya, Binary Cycle Power Plants air atau uap panas dari sumur produksi tak pernah menyentuh turbin. Air panas Bumi digunakan untuk memanaskan fluida atau working fluid di penukar panas (heat exchanger). Working fluid menjadi panas, kemudian menghasilkan uap berupa flash.

Uap yang dihasilkan di heat exchanger dialirkan untuk memutar turbin. Putaran turbin akan menggerakkan generator PLTP untuk menghasilkan sumber daya listrik. Binary Cycle Power Plants merupakan sistem tertutup, sehingga tidak ada yang dilepas ke atmosfer.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus