Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.

9 April 2024 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, terdampak banjir dan longsor sejak Ahad, 7 April 2024. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan banjir mulai melanda sejak pukul 07:40 WITA pada Ahad tersebut. Penyebabnya adalah hujan dengan intensitas tinggi, terutama di Kecamatan Likupang Selatan, Likupang Timur, Likupang Barat dan Wori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Menyebabkan banjir, longsor, dan pohon tumbang,” kata Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa, 9 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan dari Pusat Data dan Operasional BNPB, terdapat 268 kepala keluarga—setara 1.071 jiwa—yang terdampak bahala tersebut. Sebanyak 615 jiwa dari jumlah tersebut terpaksa mengungsi ke berbagai tempat, mulai dari rumah ibadah, rumah warga yang tidak terdampak, balai desa, serta tenda darurat.

Bila ditotal, terdapat empat kecamatan—mencakup 21 desa—yang terkena banjir. Di Likupang Timur, desa yang terdampak adalah Rinondoran, Maen, Likupang Satu, Winuri, Kampung Ambong, Sarawet, Pinenek, Kokoleh Dua, serta Marinsow. Desa di Likupang Barat yang terdampak adalah Maliambao, Termal, dan Munte.

Wilayah lain yang juga terendam adalah desa Paslaten, Batu, dan Kaweruan di Kecamatan Likupang Selatan. Ada juga Desa Bulo, Pontoh, Talawaan Atas, Lansa, Talawaan Bantik, dan Tiwoho di Kecamatan Wori.

"Wilayah tanah longsor meliputi tiga Kecamatan,” tutur Muhari. Desa yang terkena longsor adalah Kokoleh Dua, Marinsow. Kaweruan, serta Munte.

Banjir setinggi 70 sentimeter merendam 422 unit rumah, serta merusak sebuah fasilitas pendidikan lokal. Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Utara masih mengevakuasi masyarakat yang terdampak, serta menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan.

Sampai 8 April kemarin, genangan banjir itu membuat jaringan listrik dan jaringan komunikasi terputus.  Hanya ada satu satu akses utama menuju area terdampak yang bisa dilakui kendaraan. Tim BPBD bergerak lebih cepat ketika air berangsur surut.

"Tim gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor," ucap Muhari.  

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus