Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Serupa Tapi Tak Sama Buaya Vs Aligator, Apa Perbedaannya?

Banyak yang tak mengetahui bahwa buaya dan alligator memiliki perbedaan, meskipun kelihatannya mirip. Apa saja bedanya?

14 Juli 2022 | 13.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor Aligator yang panjangnya sekitar 4 meter berjalan di lapangan golf di Myakka Pines Golf Club, Englewood, Florida, 11 Maret 2015. Para pegolf yang sedang mengikuti turnamen terkejut dengan kehadiran hewan tersebut. REUTERS/Bill Susie/Handout via Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak jenis reptil di dunia ini, sebagai contoh di Indonesia terdapat reptil terbesar yang pernah ada yaitu komodo. Bahkan banyak reptil-reptil lain yang hidup di Indonesia seperti ular, biawak, dan buaya. Khusus yang terakhir, tak banyak yang mengetahui bahwa buaya juga memiliki kerabat dekat yang hampir mirip bernama aligator.

Di Indonesia sendiri, keberadaan dari aligator ilegal untuk dikembang biakkan, hal ini tertuang pada UU No. 45 Tahun 2009 serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41 Tahun 2014. Banyak yang tak mengetahui bahwa sejatinya buaya dan alligator memiliki perangai yang amat berbeda satu sama lain.

Perbedaan Buaya dan Aligator

Walaupun dalam pandangan sekilas, kedua reptil ini tak memiliki perbedaan yang mencolok. Berikut dirangkum perbedaan antara buaya dan aligator.

1. Gigi dan Moncong

Mengacu pada jurnal digilib.uns.ac.id, perbedaan yang paling mencolok antara keduanya adalah letak gigi dan bentuk moncongnya. Pada alligator, deretan gigi pada rahang bawah tepat menancap di bagian dalam deretan rongga gigi rahang atas, sehingga hanya gigi bagian atas tampak ketika sedang menutup moncongnya. Hal ini berbeda dengan buaya yang dimana kedua deretan giginya terlihat pada saat mukut buaya tertutup dan semua giginya terlihat seperti menyeringai.

Menurut Biology and Evolution of Crocodylians, bentuk moncong buaya adalah bulat berbentuk huruf U yang lebar dan pendek, sedangkan aligator mempunyai moncong berbentuk V yang runcing.

2. Habitat

Buaya biasanya dapat hidup pada lingkungan perairan asin, hal ini dikarenakan buaya memiliki kelenjar khusus yang bernama kelenjar lingual di bagian lidah mereka, yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan kelebihan garam di dalam lidah. Sedangkan, walaupun aligator juga memiliki kelenjar ini, tetapi ia tidak dapat menggunakannya dengan baik, sehingga mereka biasanya hidup di habitat air tawar.

3. Ukuran dan warna

Dikutip dari Owlcation, buaya dewasa dapat tumbuh hingga 5 meter dan ukuran ini lebih besar dari ukuran aligator dewasa yang hanya bisa tumbuh maksimal sepanjang 4 meter.

Untuk perbedaan warnanya, warna kulit buaya cenderung berwarna kecoklatan muda. Sedangkan kulit dari alligator biasanya berwarna abu-abu kehitaman yang biasanya juga dapat dipengaruhi oleh kualitas air tempat aligator hidup.

4. Tulang Kaki

Pada 2018, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Royal Open Science, peneliti menemukan bahwa tulang humerus pada bagian kaki depan aligator memiliki tulang  lebih pendek dan juga pada bagian kaki belakangnya memiliki tulang paha yang lebih pendek dari buaya.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca: Musim Kemarau Buaya Berperilaku Tak Biasa, Hindari Habitatnya, Kalau Bertemu Lakukan ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus