Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Siasat Pramono Anung-Rano Karno Atasi Banjir Jakarta

Banjir Jakarta menjadi tantangan awal untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno. Apa siasat mereka atasi banjir di Jakarta?

4 Maret 2025 | 18.32 WIB

Gubernur Jakarta Pramono Anung  meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Pusat, 4 Maret 2025. Tempo/Oyuk Ivani Siagian
Perbesar
Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Pusat, 4 Maret 2025. Tempo/Oyuk Ivani Siagian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir menerjang wilayah Jakarta dan sekitarnya pasca hujan ekstrem yang mengguyur daerah Bogor dan Jakarta. Banjir Jakarta yang merupakan kiriman dari Bogor ini mengakibatkan puluhan RT di Jakarta terdampak. Setidaknya 1.229 warga terdampak terpaksa harus diungsikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merespons bencana musiman tersebut, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan akan menangani banjir Jakarta berdasarkan jenisnya. Dia menyebut ada tiga jenis banjir yang terjadi di Jakarta, yakni banjir rob, banjir lokal, dan banjir kiriman dari daerah lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Untuk banjir lokal, kami sudah mulai pengerukan di mana-mana, sumur resapan juga kami fungsikan kembali,” ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025.

Pramono mengklaim banjir kiriman di Jakarta sudah berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, hal ini karena telah ada dua waduk, yakni Waduk Cimahi dan Waduk Sukamahi, untuk menampung air. Meski begitu, Pramono menyebut dua waduk ini saja masih belum cukup untuk menangani banjir Jakarta.

Selain itu, Pramono mengatakan dia akan terus memantau dan berkoordinasi dengan dinas dan stakeholder terkait banjir di Jakarta yang terjadi hari ini. Dia pun mengimbau agar petugas maupun masyarakat tetap waspada atas potensi banjir susulan. “Kita tetap waspada, jangan sampai karena bulan puasa nanti ada dampak sampai buka puasanya terganggu misalnya. Karena kami ikut menangani itu,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengajak warga Jakarta, khususnya yang tinggal di rawan banjir agar dapat tinggal di rumah susun (rusun) milik Pemprov Jakarta. Dengan begitu, Rano mengatakan mereka dapat tinggal di hunian yang layak dan aman.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (tengah) berbincang dengan pengungsi terdampak banjir di SDN Kampung Melayu 01/02, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, 3 Maret 2025. Dalam peninjauan tersebut, Rano Karno mengecek kondisi pengungsi dan melihat langsung posko pengungsian terdampak Banjir Kali Ciliwung. Antara/Asprilla Dwi Adha

"Saya selalu menyosialisasikan di kesempatan ini. Ayo kita pindah ke rumah susun (rusun)," ujar Rano usai meninjau kawasan terdampak banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Maret 2025.

Rano mengatakan Pemprov Jakarta telah merampungkan pembangunan rusun di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rusun dengan tiga tower itu kira-kira memiliki total hampir 800 kamar. Menurut pria yang akrab disapa Bang Doel itu, rata-rata rusun yang disediakan Pemprov Jakarta memiliki dua kamar, kemudian dilengkapi berbagai fasilitas seperti air bersih dan sarana olahraga.

Namun, lanjut dia, agar warga mau pindah ke rusun memang butuh waktu karena mereka tak terbiasa tinggal di rusun. Sekalipun sudah disediakan rusun, sejumlah warga masih memilih bertahan tinggal di lokasi yang sama.

"Memang kita perlu waktu. Masyarakat Jakarta enggak terbiasa tinggal di rusun. Tapi tidak ada cara lain. Jakarta enggak akan selesai dalam waktu lima tahun. Harus berkesinambungan," kata dia.

Bang Doel mengingatkan terkait karakter banjir di Jakarta yang tak bisa diprediksi. Rusun, kata dia, mungkin aman bagi warga yang tinggal di lantai atas, sementara tak demikian bagi yang tinggal di lantai bawah.

Oleh karena itu, selain mengupayakan warga di lokasi rawan banjir bersedia direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI Jakarta, normalisasi sungai juga tetap dilakukan.

"Rusun barangkali aman buat yang di atas. Makanya, program pusat yang namanya normalisasi kita lanjutkan. Bahkan, yang namanya Giant Sea Wall itu masuk program struktur nasional. Selain pusat, Pemprov DKI juga wajib melakukannya," ujarnya. Selain itu, Pramono Anung juga memberikan ribuan bantuan untuk korban banjir Jakarta. Kurang lebih ada 1.000 paket bantuan yang telah dibagikan dua hari terakhir. 

Oyuk Ivani S dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Banjir Hari Ini: 5 Fakta Banjir di Jakarta Sebagai Kiriman dari Bogor hingga Hanyutnya Seribuan Ton Sampah

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus