Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menyebut penanganan banjir Pemprov DKI di bawah komando Gubernur Anies Baswedan tidak pernah ada kemajuan yang berarti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Solusi andalan yang diklaim Pak Anies seperti sumur resapan dan Toa semestinya hanya menjadi supporting sistem saja, bukan menjadi media utama penggulangan banjir DKI,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media utama pengendalian banjir Jakarta, kata dia, adalah normalisasi sungai utama yang harus ada progresnya setiap tahunnya. Pemprov DKI seharusnya juga mengembangan jaringan mikro atau saluran air beserta rehabilitasi dan perluasannya, sehingga terintegrasi sepenuhnya sebagai rangkaian media tampung-alir air yang berkapasitas memadai.
“Air hujan harus dialirkan secepatnya ke laut untuk mengimbangi durasi dan curah hujan yang tinggi, dan sebagai media pendukung, supporting barulah embung, sumur resapan, dan lain-lain diharapkan turut menangkap air untuk mengurangi beban tampung-alir air di sungai dan jaringan mikro,” ujar politikus PSI itu.
5 Tahun Pengendalian Banjir Jakarta Stagnan
Selama 5 tahun terakhir, semua itu, termasuk perluasan pipanisasi air bersih, seolah stagnan di rasio 60 persen-an. Padahal eksploitasi air tanah dalam dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan secara otomatis menambah titik banjir Jakarta.
Cekungan-cekungan tanah turun akan membutuhkan upaya tertentu untuk dapat dikembangkan jaringan mikronya. Sebab, air tidak dapat mengalir atau dialirkan ke tempat yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan suatu rangkaian kerja lintas bidang dan lintas sektoral yang luas dan terintegrasi dalam menanggulangi banjir lokal.
Justin mengkritik Anies Baswedan yang terus mengklaim sumur resapan dapat mencegah banjir. “Kalau bapak Gubernur masih berpikir sumur resapan adalah media andalan dan kecepatan surut adalah prestasi, maka saya harus mengatakan bahwa itu adalah hal murahan yang dapat diberikan kepada warga DKI,” kata politikus PSI itu.