Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Skema Beasiswa LPDP Masih Direvisi, Airlangga: Bukan Hanya untuk Pendidikan

Airlangga Hartarto menyatakan skema Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP hingga saat ini masih direvisi.

20 Januari 2024 | 10.36 WIB

Presiden Joko Widodo saat berolahraga bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024. ANTARA/HO-Istana Kepresidenan
Perbesar
Presiden Joko Widodo saat berolahraga bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024. ANTARA/HO-Istana Kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan skema Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP hingga saat ini masih direvisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami masih membahas untuk revisi LPDP. Jadi, kami tunggu saja sampai selesai. LPDP itu bukan hanya untuk pendidikan, tetapi untuk pelatihan,” katanya ditemui dalam acara Leaders Offsite Meeting di salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat, Jumat malam, 19 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini sejalan dengan usulan Presiden Joko Widodo yang ingin menyempurnakan sistem LPDP. Bahkan, Presiden sempat menyebut ingin penerima beasiswa LPDP ditambah untuk periode selanjutnya.

Oleh sebab itu, Airlangga juga mengungkap pilihan lain agar dana LPDP dialihkan ke dalam dana abadi sektor pariwisata. Namun, beberapa pilihan ini masih dikaji oleh pemerintah.

“PR (Pekerjaan Rumah) dari Pak Presiden untuk menyempurnakan LPDP, khususnya bukan hanya untuk pendidikan, tetapi untuk pelatihan dan ditambah untuk menjadi dana abadi sektor turisme,” kata dia.

Menurut dia, Program Kartu Prakerja yang sudah dilakukan sebelumnya telah membantu masyarakat Indonesia yang ingin memiliki dan meningkatkan keterampilan.

Melalui sejumlah pelatihan di dalamnya, para peserta dapat mengembangkan kompetensi mereka agar siap berwirausaha dan bekerja di suatu tempat.

“Jadi, salah satu pelatihan yang menjadi success story kan melalui Kartu Prakerja. Saat pendidikan kita terbatas tapi dengan pelatihan yang lebih masif, itu juga bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan lapangan kerja atau kembali masuk ke kerja,” katanya.

Ia menjelaskan program pelatihan seperti Kartu Prakerja ini mendapat sambutan baik dari pihak internasional, bahkan beberapa negara juga tertarik untuk mengadopsi program ini.

“Dan itu diapresiasi baik oleh UNDP dengan Queen Maxima (Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Inklusi Keuangan yang juga Ratu Belanda, Máxima Zorreguieta Cerruti),” kata Airlangga.

Dia mengatakan Laos, Thailand, dan Kamboja ingin meniru program ini.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus