Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sungai di lereng Gunung Marapi Sumatera Barat berubah menjadi keruh akibat abu vulkanik yang turun pasca erupsi. Pos Pengamatan Gunung Api Marapi sudah mengeceknya dan melakukan pendataan di sungai-sungai tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah mengecek pada 12 Desember 2023 kemarin, mulai dari lokasi lereng barat hingga selatan Gunung Marapi. Airnya berwarna coklat keabuan," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo kepada Tempo, Kamis, 14 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teguh menyebut, perubahan warna di sungai-sungai yang berada di lereng Gunung Marapi, akibat erupsi yang terjadi sepekan terakhir. Abu vulkanik yang dimuntahkan gunung itu turun dan mengenai daratan serta sungai-sungai kecil.
"Paparan abu dari erupsi membuat keruh air sungai, terutama di hulu sungai yang bermuara langsung ke Danau Singkarak," ujar Teguh.
Teguh merincikan, wilayah yang air sungainya menjadi keruh di sekitar Gunung Marapi di antaranya di Nagari Batipuh, Pariangan dan Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Sementara wilayah lainnya juga mengenai Sungai Batang Sumpu.
Perubahan warna air sungai setelah erupsi adalah hal yang lumrah. Teguh menuturkan hujan bisa menjadi penghantar debu yang menempel di daun atau tanah, lalu nanti akan bermuara di sungai-sungai kecil.
Akibatnya, air yang telah bercampur abu itu mengalir ke sungai di lereng Gunung Marapi hingga ke muara terakhirnya di Danau Singkarak.
Terkait cuaca di sekitar Gunung Marapi, saat ini mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat daya dengan suhu udara 20 hingga 25 derajat celcius. Kelembaban udara di Gunung Marapi berkisar 64 hingga 91 derajat celcius.
Asap dari kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 400 sampai 600 meter di atas puncak kawah. Letusan hingga pukul 12.00 WIB tadi berjumlah enam kali dengan durasi 38 hingga 386 detik. Sedangkan embusannya berjumlah 33 kali di durasi 12 hingga 273 detik.
Pilihan Editor: 5 Mayat Ditemukan di Unpri, Ini Profil Kampus yang Diprakasai Mantan Kepala BIN dan Profesor Kesehatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.