Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Kota Ternate, Tinggi Lumpur Disebut Sampai 4 Meter

Korban tewas banjir bandang di Ternate menjadi 14 orang. Sebanyak 8 orang terluka dan dirawat di rumah sakit, dan 8 lainnya masih hilang.

26 Agustus 2024 | 04.30 WIB

Foto udara sejumlah petugas SAR gabungan menyingkirkan material lumpur saat pencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, KotaTernate Maluku Utara, Minggu, 25 Agustus 2024. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 10 unit rumah rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada Minggu dinihari pukul 03.30 WIT, dan tim gabungan terus melakukan upaya pencarian korban lainnya yang diperkirakan masih tertimbun lumpur. ANTARA/Andri Saputra
Perbesar
Foto udara sejumlah petugas SAR gabungan menyingkirkan material lumpur saat pencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, KotaTernate Maluku Utara, Minggu, 25 Agustus 2024. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 10 unit rumah rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada Minggu dinihari pukul 03.30 WIT, dan tim gabungan terus melakukan upaya pencarian korban lainnya yang diperkirakan masih tertimbun lumpur. ANTARA/Andri Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang selama dua pekan ke depan. Banjir bandang terjadi di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, pada Minggu pagi, 25 Agustus 2024, setelah selama beberapa hari ini hujan turun dengan intensitas tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 14 orang telah ditemukan tewas dan delapan warga lainnya masih hilang per dihentikannya pencarian korban untuk sementara pada Minggu petang waktu setempat. Di lokasi terlihat empat unit ekskavator yang dikerahkan untuk membersihkan material lumpur, batu, dan kayu yang menutup akses jalan utama di tengah hujan yang masih mengguyur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami juga telah membentuk posko tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua dan menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang dialami warga," kata Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, di Ternate, Minggu.

Sedangkan untuk pengungsi ditempatkan, antara lain, di SMK Pelayaran Kelurahan Kastela dan SD Kelurahan Rua. Rizal menyebut Pemkot Ternate telah melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang dan akan terus fokus melakukan evakuasi. 

Di samping itu, pihaknya akan mengecek secara pasti nama-nama korban agar datanya tidak simpang siur. Hal itu karena tim posko tanggap darurat yang dibentuk Pemerintah Kota Ternate menunjukkan korban tewas berjumlah 11 orang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan. 

Foto udara sejumlah rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu 25 Agustus 2024. Banjir bandang yang membawa material tanah, pasir, dan batu dari gunung tersebut menerjang Kelurahan Rua pada Minggu (25/8) pukul 04.00 WIT dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, sementara tim gabungan terus melakukan upaya pencarian korban lainnya yang diperkirakan masih tertimbun lumpur. ANTARA FOTO/Andri Saputra

Selain korban tewas, korban yang belum dketahui keberadaannya sejauh ini dilaporkan sebanyak delapan orang. Jumlah yang sama pula per Minggu petang diketahui menjalani perawatan di tiga rumah sakit karena luka-lukanya. 

Lumpur Banjir Bandang 4 Meter

Operasi evakuasi melibatkan kerja sama antara TNI-Polri, Basarnas, BNPB, dan berbagai instansi terkait. Dari kepolisian sebanyak 250 personel, gabungan Brimob dan Pol Airud sebanyak 150 personel ditambah Polres Ternate sebanyak 100 orang.

Dari TNI sebanyak 120 personel yang datang dari Kompi 30 personel dan Kodim 1501/Ternate sebanyak 90 personel. Lalu, BPBD Ternate sebanyak 77 personel, Basarnas sebanyak 15 personel, dan PMI sebanyak 23 personel.

Untuk akomodasi pendukung telah disiapkan ambulans 9 unit, Damkar 3 unit, selain ekskavator sebanyak 4 unit. "Berdasarkan laporan sekitar 30 unit rumah warga dilaporkan tertimbun lumpur dengan ketinggian mencapai 1 hingga 4 meter," kata AKBP Indra Andiarta, dari Brimob Polda Maluku Utara.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus