Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Internasional Keanekaragaman Hayati menekankan pentingnya keanekaragaman hayati dalam mendukung kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati mencakup berbagai tanaman, hewan dan mikroorganisme yang luar biasa, bersama dengan ekosistem tempat mereka tinggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini memainkan peran penting dalam memberikan jasa ekosistem penting, termasuk penyerbukan, daur ulang nutrisi, pemurnian air, dan pengaturan iklim. Selain itu, keanekaragaman hayati memiliki nilai budaya, estetika, dan ekonomi, mendukung mata pencaharian dan berkontribusi pada upaya pembangunan berkelanjutan.
Tema 2023
Tema yang dipilih untuk Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati pada 2023, menurut laman jagran, adalah "From Agreement to Action: Build Back Biodiversity." Tema ini menandakan kebutuhan mendesak untuk melakukan komitmen dan tindakan nyata yang bertujuan merevitalisasi dan menjaga keanekaragaman hayati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, ukuran jumlah, varietas, dan variabilitas organisme hidup termasuk keanekaragaman hayati dalam spesies, antar spesies, dan diantara ekosistem. Konsep ini melibatkan bagaimana keragaman ini berubah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang berbeda. Indikator seperti jumlah spesies di daerah tertentu membantu dalam memantau aspek-aspek tertentu dari keanekaragaman hayati.
Meskipun anggapan keanekaragaman hayati adalah aset yang berharga bagi generasi mendatang, namun jumlah spesies berkurang secara signifikan oleh aktivitas manusia tertentu.
Dampak Buruk
Hilangnya keanekaragaman hayati memiliki dampak buruk pada beberapa aspek kesejahteraan manusia, seperti ketahanan pangan, kerentanan terhadap bencana alam, keamanan energi, dan akses ke air bersih dan bahan baku. Dan juga memengaruhi kesehatan manusia, hubungan sosial, dan kebebasan memilih, sehingga masyarakat cenderung memiliki berbagai tujuan yang bersaing.
Melansir dari laman resmi United Nations Environment Programme (UNEP), terbukti hilangnya keanekaragaman hayati memperluas zoonosis - penyakit yang ditlarkan dari hewan ke manusia. Perayaan Hari Internasional Keanekaragaman Hayati tahun ini membawa harapan baru yang berbeda dari sebelumnya.
Untuk menandai pencapaian luar biasa dan bersejarah ini, tema peringatan 2023 sekarang berdasarkan dari Konferensi Para Pihak ke-15 Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Keanekaragaman Hayati atau dikenal dengan COP 15.
JAGRAN | UNEP
Pilihan editor : Kilas Balik Penetapan Hari Internasional Keanekaragaman Hayati
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.