Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Tiga Sungai di Kabupaten Bungo Jambi Meluap, 485 Rumah Terendam

Banjir setinggi setengah meter di Kabupaten Bungo, Jambi, merendam 485 rumah. Hasil luapan tiga sungai setelah hujan panjang.

19 Februari 2024 | 15.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara kawasan permukiman yang terendam banjir luapan Sungai Batanghari di Gedong Karya, Muaro Jambi, Jambi, Sabtu 3 Februari 2024. Seratusan kepala keluarga (KK) terisolasi sejak tiga minggu terakhir akibat terendamnya akses jalan dan hampir seluruh kawasan permukiman setempat. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir setinggi 20-60 sentimeter (Cm) di Kabupaten Bungo, Jambi, selama beberapa hari terakhir merendam 485 rumah. Bahala yang terjadi sejak Jumat, 16 Februari 2024, tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan Sungai Batang Uleh, Batang Tebo, dan Batang Jujuhan meluap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 485 kepala keluarga atau 1.550 jiwa yang terdampak oleh banjir tersebut. Banjir menerjang tujuh di Bungo, meliputi Jujuhan Ilir, Tanah Tumbuh, Tanah Sepenggal, Bungo Dani, Bathin III, Pasar Muaro Bungo, serta Bathin II Babeko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo, Zainadi, mengatakan debit air di Sungai Batang Tebo mulai menurun, namun air masih merendam sebagian besar rumah warga lokal.

“Masih ada pengungsi sebanyak 472 Jiwa, para pengungsi sebagian tinggal di rumah saudara, tetangga dan Sebagian lainnya berada di tenda pengungsian," kata Zainadi melalui keterangan tertulis, Senin, 19 Februari 2024.

Dari kajian Inarisk, portal hasil kajian risiko bencana milik BNPB, Kabupaten Bungo memiliki tingkat risiko banjir sedang hingga tinggi. Wilayah risiko terdampak banjir meliputi 17 Kecamatan seluas 61.877 hektare. Di situ terdapat total 83 dusun dan kelurahan.

Zainadi yang juga memimpin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bungo memastikan potensi banjir sedang diantisipasi melalui perangkat daerah. “Dengan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) kesiapan bencana hidrometeorologi,” katanya.

Di saat bersamaan, ada juga pengerahan 58 anggota tim reaksi cepat dan peralatan seperti perahu karet, dan mobil patrol. Pasalnya, penanganan banjir terkendala kurangnya peralatan penanggulangan bencana. Petugas setempat hanya memiliki 2 unit perahu karet, 3 perahu fiber, dan7 tenda pengungsi.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo juga menyiapkan personel dan obat-obatan untuk mencegah penyakit tertentu, seperti diare, gatal-gatal, dan jenis lain yang rentan muncul di tengah banjir. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pancuran Telago juga menjaga pasokan air bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jambi.

BNPB mengimbau warga Bungo untuk selalu memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. “Harus waspada jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam agar segera bersiap menuju tempat yang lebih aman,” begitu bunyi keterangan tertulis BNPB.

IRSYAN HASYIM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus