Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tsunami Alaska, Gempa Sigi, Asteroid Bennu

Topik tentang peringatan dini tsunami pascagempa magnitudo 7,5 Alaska, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

21 Oktober 2020 | 19.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jalanan yang rusak usai diguncang gempa bumi di Anchorage, Alaska, 30 November 2018. Gempa pertama yang paling kuat berpusat di sekitar 12 kilometer di utara Anchorage. REUTERS/Jackson Martin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang peringatan dini tsunami dikeluarkan pasca gempa magnitudo 7,5 mengguncang dekat Sand Point, Alaska, pada Senin sore 19 Oktober 2020, atau Selasa subuh waktu Indonesia. Pemodelan yang ada memprediksi ada dua gelombang tsunami yang datang, masing-masing terukur setinggi 1,3 meter, hingga sempat memicu gelombang evakuasi warga setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita terpopuler selanjutnya tentang gempa darat dangkal mengguncang dari Desa Tomado, Kecamatan Lindu di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu pagi ini, 21 Oktober 2020. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan gempa dari kedalaman 10 kilometer itu berkekuatan 4,4 Magnitudo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, pesawat ruang angkasa milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), OSIRIS-REx, berhasil mendarat di asteroid Bennu, Selasa, 20 Oktober 2020. Pendaratan tersebut merupakan bagian dari misi pengambilan sampel bebatuan di asteroid tersebut.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

Petugas melihat jalanan yang rusak usai diguncang gempa bumi di Anchorage, Alaska, 30 November 2018. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.0 dan 5.7 menghancurkan jalan raya dan gedung-gedung di Anchorage, ibu kota Alaska. REUTERS/Nathaniel Wilder

Peringatan dini tsunami dikeluarkan pasca gempa magnitudo 7,5 mengguncang dekat Sand Point, Alaska, pada Senin sore 19 Oktober 2020, atau Selasa subuh waktu Indonesia. Pemodelan yang ada memprediksi ada dua gelombang tsunami yang datang, masing-masing terukur setinggi 1,3 meter, hingga sempat memicu gelombang evakuasi warga setempat.

Tapi, pemantauan di lapangan melaporkan sekitar 45,7 dan 61 sentimeter yang datang bersama gelombang pasang. National Weather Service Pacific Tsunami Warning Center (NWS PTWC) mengatakan peringatan dini tsunami yang diberikan kepada sebagian wilayah Alaska dan Hawai itu telah langsung dicabut pada Senin malamnya.

Scott Langley dari National Tsunami Warning Center menjelaskan peringatan dini berlaku untuk wilayah Alaska yang 'terpencil'. "Sedang untuk pantai Amerika dan Kanada lainnya di Pasifik, tidak ada ancaman tsunami," kata dia.

Episentrum gempa itu sendiri tercatat berada kurang dari 60 mil dari Sand Point, dekat Semenanjung Alaska di barat daya negara bagian Amerika Serikat itu. "Kami merasakannya cukup kuat kok," kata warga pekerja di sebuah klinik di Sand Point, Lorna Osterback, tentang gempa itu.

Gemba Sulawesi Tengah, Kabupatennya Sigi. Foto/twitter/BMKG

Gempa darat dangkal mengguncang dari Desa Tomado, Kecamatan Lindu di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu pagi ini, 21 Oktober 2020. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan gempa dari kedalaman 10 kilometer itu berkekuatan 4,4 Magnitudo.

Gempa itu terjadi pada Pukul 07.30 WIB dengan sumber tepatnya berlokasi 5 kilometer barat laut Tomado. Pada peta lokasi yang disertakan BMKG, sumber gempa itu tepat di tengah daratan di bawah leher Pulau Sulawesi.

BMKG mengukur dampak gempa itu pada intensitas III Skala MMI yang dirasakan di Kecamatan Kulawi, tetangga Lindu. Skala III diilustrasikan sebagai getaran yang dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Sementara itu, sepanjang Selasa BMKG mencatat tiga kali gempa. Dimulai dari di Pangandaran, Jawa Barat, pada dinihari, sekuat 4,6 Magnitudo; lalu di Kaimana, Papua Barat, pada siang hari, yang sekuat 3,3 M; hingga pada malam harinya di Pulau Siberut, Mentawai, Sumatera Barat, yang berkekuatan 4,5 M.

Wahana NASA OSIRIS-REx melakukan pendaratan di asteroid awal tahun ini. Kredit: NASA

Pesawat ruang angkasa milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), OSIRIS-REx, berhasil mendarat di asteroid Bennu, Selasa, 20 Oktober 2020. Pendaratan tersebut merupakan bagian dari misi pengambilan sampel bebatuan di asteroid tersebut.

“Saya tidak percaya kami benar-benar melakukannya, ini adalah sejarah. Sungguh menakjubkan,” Kata ketua misi, Dante Lauretta, dari Univiersitas Arizona, dikutip dari Forbes.

Meskipun berhasil mendarat selama beberapa waktu, baik astronot maupun tim di Bumi belum mengetahui secara pasti apakah pesawat ini berhasil mengambil sampel yang diharapkan. Target pengambilan sampel dari misi ini sendiri berkisar antara 60 gram sampai 2 kg.

Apabila sampel yang diambil kurang, tim akan melakukan pendaratan di lokasi lain untuk mengambil sampel tambahan. Jika cukup, rencananya mereka akan pulang ke Bumi pada Maret 2021.

Asteroid Bennu diperkirakan telah mengirim bebatuan ke Bumi dan planet lain. Para ilmuwan berharap penelitian bebatuan dari asteroid ini, dapat menjelaskan asal usul Bumi, termasuk bagaimana kehidupan Bumi dimulai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus