Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Viral di India, Pria Cekik Macan Tutul Hingga Tewas Demi Selamatkan Keluarga

Macan tutul yang sama sebelumnya telah menyerang seorang ibu dan anaknya di desa tetangga lalu seorang dokter hewan yang hendak menangkapnya.

11 Maret 2021 | 06.57 WIB

Seekor macan tutul betina berada di dasar sumur kering di pinggiran Guahati, India, 13 Desember 2017. Macan tutul dewasa itu terjatuh ke dalam sumur saat berada di daerah pemukiman. AP Photo/Anupam Nath
Perbesar
Seekor macan tutul betina berada di dasar sumur kering di pinggiran Guahati, India, 13 Desember 2017. Macan tutul dewasa itu terjatuh ke dalam sumur saat berada di daerah pemukiman. AP Photo/Anupam Nath

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria nekat bergelut dengan seekor macan tutul di Distrik Hassan, Karnataka, India. Tindakan demi menyelamatkan nyawa istri dan anak itu dilakukan oleh Rajagopal Naik dan sempat viral di media sosial setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut laporan media di India, peristiwa ini terjadi pada akhir Februari lalu ketika Rajagopal sedang berkendara motor membonceng istri dan seorang anaknya. Mereka saat itu dalam perjalanan pulang ke Desa Bendekere, sekitar 180 kilometer dari Bengaluru, ketika seekor macan tutul muncul dari semak-semak dan langsung menyerang dari belakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, macan menggigit kaki anak Rajagopal hingga mereka bertiga jatuh dari motor. Macan tutul mencoba menyerang sang ibu saat Rajagopal memiting leher binatang buas itu dan memukul kepalanya. Macan berusaha melepaskan diri dengan mengayunkan cakarnya tapi Rajagopal tak mengendurkan pitingannya. Dia semakin kuat mencekik hingga macan itu akhirnya mati lemas.

Rajagopal menderita beberapa luka di wajahnya akibat perkelahian itu. Dalam hitungan detik, massa berkerumun dan mendapati Rjagopal sudah duduk lemas di samping macan tutul yang sudah mati. Dalam foto-fotonya yang viral tampak baju kemeja lengan panjang yang dikenakannya robek di bagian tangan kiri dan bercak darah ada di bawah kerah depan.

Deputi Pelestari Hutan (Divisi Hassan) K.N. Basavaraj membenarkan kematian seekor macan tutul saat menyerang sebuah keluarga terdiri suami, istri dan anak yang sedang berkendara motor tersebut. Namun, menurutnya, kematian si macan karena dianiaya massa yang datang karena mendengar teriakan minta tolong.

Basavaraj juga menambahkan kalau macan yang sama yang telah menyerang seorang ibu dan anaknya di Byragondanahalli, sekitar lima kilometer dari Bendekere. Kawasan itu juga berbatasan dengan Distrik Tumkuru yang selama ini mencatat jumlah konflik warga dan macan tutul tertinggi di Karnataka.

Menurut Basavaraj, tim dari Departemen Kehutanan telah memasang jaring dan perangkap untuk menangkap macan itu pascaserangan di Byragondanahalli. Dalam proses penangkapan itu pula, macan tutul sempat menyerang seorang dokter hewan dalam tim yang mencoba menangkap macan itu hidup-hidup. "Setelah menyerang dokter kami, dia berhasil kabur lagi," katanya.

Basavaraj menduga macan itu lapar, lelah, haus dan lemah karena terus dikejar beberapa hari sebelum akhirnya ditemukan tewas di tangan massa. Dia memaparkan hasil pemeriksaan awal yang menunjukkan sejumlah luka pada tubuh hewan itu.

Bukan hanya di Karnataka. konflik warga dan macan tutul juga terjadi di Negara Bagian Gujarat. Konflik terbaru di wilayah ini terjadi di sebuah desa di Distrik Amrali pada Selasa lalu dengan korbannya adalah bocah berusia 3 tahun. Kematian bocah itu menambah daftar korban tewas karena konflik dengan macan tutul menjadi sebanyak 67 orang sepanjang lima tahun di Gujarat saja.

INDIA.COM | INDIATVNEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus