Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Aroma Haram Label Halal

Ribut-ribut soal logo halal baru hanya puncak gunung es dari sengkarut manajemen halal di Indonesia.

30 Maret 2022 | 15.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NASIONAL
30 Maret 2022

Aroma Haram Label Halal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ribut-ribut soal logo halal baru hanya puncak gunung es dari sengkarut manajemen halal di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Jaminan Halal terbit, urusan sertifikasi halal dipegang Majelis Ulama Indonesia. Mengelola uang besar, MUI sulit diaudit lembaga resmi karena berbentuk lembaga swadaya masyarakat. Pengelolanya bukan penyelenggara negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sertifikat halal ada dua: untuk produk dalam negeri dan produk impor. Karena tak memiliki perwakilan di luar negeri, MUI menunjuk satu perusahaan yang menjadi kepanjangan tangannya. Di sini sertifikasi perusahaan label halal di luar negeri rawan korupsi karena aturannya gratis. Kami pernah menulisnya lumayan panjang soal korupsi label halal pada 2014.

Rupanya, praktik itu terus. Pelakunya tak beranjak dari orang-orang yang dekat dengan petinggi MUI. Kali ini mantan bos Islamic Coordinating Council of Victoria (ICCV), lembaga halal di negara bagian Australia. Ada aliran uang Rp 4,2 miliar ke Yayasan Gerakan Amal Lahiriyah untuk Akhirat (Yayasan GALA) yang dipimpin mantan Ketua MUI yang bertanggung jawab atas sertifikasi halal, Amidhan Sabherah.

Pada 2017, seorang direktur perusahaan halal dari Jerman melaporkan Lukmanul Hakim, mantan Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM MUI), kini staf khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin, atas tuduhan pemerasan. Pengusaha tersebut mengaku menyetor 50 ribu Euro untuk perpanjangan izin perusahaan halal. Ma’ruf adalah mantan Ketua Komisi Fatwa MUI.

Urusan halal kini beralih ke Kementerian Agama. Dari sini, perdebatan berujung pada logo baru. MUI meminta logo organisasi mereka tetap ada dalam label halal.

Dari logo urusan merembet ke organisasi MUI. Miftachul Akhyar, yang terpilih sebagai Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, mundur dari kursi ketua umum. Kabarnya, hubungan antara dua lembaga tersebut belakangan kurang harmonis. Bagaimana sengkarut label halal ini bermula dan berujung? Kami menuliskannya pekan ini. Selamat membaca.

Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana

Suap Sertifikasi Halal
Ada dugaan suap memuluskan perusahaan sertifikasi halal di luar negeri. Bagaimana modusnya?

Renggang Akibat Logo Baru
Urusan logo halal membuat hubungan MUI dan Kementerian Agama panas dingin. Mengapa?

Ketua MUI Mundur
Ada cerita mengapa Ketua MUI mundur. Benarkah karena NU dan MUI sedang tak harmonis?

ARSIP

Alur Daging Halal
Reportase Tempo di tempat pejagalan sapi di Australia. Bercampur dengan daging haram.

Babak Lanjutan Suap Label Halal
Ada komisi 40 persen dari perusahaan sertifikasi halal luar negeri ke petinggi MUI. Produk gelatin tak diproses sesuai syariah.

HUKUM

Rebutan Konsesi Nikel
Politikus Akbar Faizal berseteru dengan orang dekat penguasa rebutan tambang nikel di Konawe. Saling klaim punya beking.

Nur Haryanto

Nur Haryanto

Pemerhati olahraga, mantan wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus