Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan tinggi 188 sentimeter, Nemanja Vidic adalah tembok di lini belakang, baik di klubnya, Manchester United, maupun di tim nasional Serbia. Predikat sebagai bek terbaik Liga Primer 2008 disandang mantan punggawa Spartak Subotica, Red Star Belgrade (2001-2004), dan Spartak Moskow (2004-2006) itu.
Ini adalah sebuah pengakuan atas kemampuannya. Secara mental dan pengalaman, Vidic sudah teruji. Ia terbiasa menghadapi tekanan bermain di level atas lantaran kenyang makan asam-garam di Liga Primer dan Liga Champions.
Tapi Piala Dunia? Inilah pertama kalinya pemain kelahiran Titovo Uzice, Yugoslavia, 21 Oktober 1981 itu bermain di gelanggang akbar di bawah bendera negaranya, Serbia. Empat tahun lalu, di Piala Dunia 2006, Vidic masuk skuad Serbia & Montenegro. Namun ia sama sekali tak bermain. ”Saya menjalani skors satu pertandingan sebelum turnamen,” katanya. Pahitnya, ia cedera pada saat berlatih sehingga absen dalam dua pertandingan berikutnya.
Itulah yang membuatnya girang ketika negaranya kini kembali lolos. Dia tak ingin ada yang menghentikan kiprahnya di Afrika Selatan untuk mengharumkan nama Serbia. ”Saya ingin memberikan kontribusi bagi tim untuk lebih baik ketimbang pada 2006,” katanya. Di Piala Dunia lalu, Serbia hanya kebobolan satu gol dalam sepuluh laga kualifikasi.
Ketangguhan Vidic bisa jadi senjata sekaligus bumerang. Pada musim lalu ia termasuk pemain yang paling banyak melakukan pelanggaran di lapangan. Dalam dua musim terakhir, pemain itu mengemas kartu merah paling banyak dibanding rekan-rekan lainnya di MU. Namun sang pelatih membelanya. ”Ia adalah bagian dari kami dan kami sangat mengandalkannya,” kata pelatih Radomir Antic. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo