Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

2007 Milik Massa

Tidak ada lagi pembalap F1 yang dominan. Pembalap Ferrari, Felipe Massa, difavoritkan jadi juara.

12 Maret 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kilau sorotan lampu dan dentaman musik tidak mampu menutupi raut kesal di wajah Flavio Briatore. Padahal bos tim ING Renault F1 ini semestinya bersuka, karena malam itu dia tengah memperkenalkan mobil balap terbarunya, Renault R27, kepada wartawan dan para maniak adu balap mobil Formula Satu (F1) di Amsterdam, Belanda, awal Januari lalu.

Alih-alih bertanya tentang teknologi baru atau kekuatan mesin Renault R27, kerumunan wartawan justru terus mencecarnya dengan pertanyaan soal Fernando Alonso. Briatore cemberut karena bukan kali itu saja dia terpaksa kembali “berbusa-busa” menjelaskan mengapa Alonso hengkang dibiarkan dari tim biru kuning itu ke tim seterunya, Vodafone McLaren-Mercedes.

Saat ditunggangi Alonso, 26 tahun, Renault memang berjaya. Dua tahun berturut-turut, pada musim 2005 dan 2006, Renault menjadi kampiun F1, baik pembalap maupun konstruktor. Pada 2005, Alonso bersaing ketat sampai akhir musim melawan Kimi Raikkonen yang menunggangi McLaren-Mercedes, dan tahun lalu dia sukses menggusur Ferrari dengan pembalapnya Michael “Schumy” Schumacher.

Tanpa Alonso, para wartawan sangsi Renault sanggup mempertahankan dua gelar itu dalam balapan tahun ini, yang akan dimulai di Sirkuit Melbourne, Australia, pada Minggu nanti. Dua pembalap Renault musim 2007, Giancarlo Fisichella dan Heikki Kovalainen, tidak hanya harus adu kencang melawan Alonso yang kini menggeber mobil McLaren-Mercedes MP4-22, tapi juga dua penerus Schumy di tim kuda jingkrak, Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.

Ancaman duo pembalap Honda Racing F1, Jenson Button dan Rubens Barrichello, serta pembalap BMW Sauber F1, Nick Heidfeld, juga patut diwaspadai tim Renault. “Alonso memang pernah menjadi aset bagi kami. Tapi bukan cuma dia seorang yang bisa membuat perbedaan,” kata Briatore.

Setelah Schumy memutuskan “gantung setir” akhir tahun lalu dan Alonso migrasi ke McLaren, memang tidak ada pembalap F1 yang benar-benar dominan. Hal itu tampak jelas dari hasil sesi uji coba di beberapa sirkuit. Alonso, Felipe Massa, pembalap kedua McLaren, Lewis Hamilton, dan pembalap penguji McLaren, Pedro de la Rosa, bergantian mencatat rekor lap atau putaran tercepat.

Bahkan pembalap tim kelas dua seperti David Coulthard dari Red Bull, dan pembalap Panasonic Toyota, Ralf Schumacher, bisa menembus dominasi tim Renault, Ferrari, serta McLaren. Padahal sepanjang musim 2006 lalu, Renault dan Ferrari nyaris menyapu bersih semua seri F1. Dominasi keduanya hanya tembus sekali, yakni saat Button menjadi juara di sirkuit Hungaroring, Hungaria, pada Agustus lalu.

Tak mengherankan jika bos besar F1, Bernie Ecclestone, justru tidak menjagokan Alonso maupun pembalap pertama Ferrari, Kimi Raikkonen. Ecclestone justru menunjuk Felipe Massa, pembalap kedua Ferrari, sebagai calon juara F1 musim 2007. Menurut Bernie, faktor Schumy--kini menjadi pencari bakat pembalap bagi tim Ferrari--dan kekuatan tim Ferrari berpengaruh positif pada Massa.

Sempat dianggap sebagai pembalap yang sembrono di awal karier F1-nya, tahun lalu pembalap Brasil itu mencatat prestasi mengesankan. Massa, 26 tahun, berhasil membuntuti Alonso dan Schumy di posisi ketiga. Massa mengakui jasa Schumy, mentornya di Ferrari, tahun lalu. “Saya banyak belajar dari Schumy. Tanpa dia, saya tidak akan ada di posisi ini sekarang,” katanya.

Bukan hanya Bernie, dua pembalap F1 lain, Nick Heidfeld dan Jacques Villeneuve, juga menjagokan Massa. “Dia cerdas dan sangat cepat,” kata Villeneuve, juara F1 pada 1997. Menurut Heidfeld, Ferrari lebih cepat ketimbang McLaren. “Saya sangat senang jika nanti Massa menjadi yang tercepat.”

Massa kini memang menjadi salah satu favorit kuat juara F1 2007. Hasil sesi uji coba juga menunjukkan dia lebih konsisten dibanding Raikkonen, dan bahkan Alonso. Barangkali itulah yang membuat bos tim Ferrari, Jean Todt, mengubah kebijakan. Di era Schumy, pembalap kedua Ferrari “wajib” membantu pembalap pertama menjadi juara.

Pada musim 2007 kali ini, kendati mewarisi kursi Schumy sebagai pembalap pertama Ferrari, Raikkonen tidak akan mendapatkan perlakuan istimewa. Todt akan membiarkan Raikkonen bersaing dengan Massa. Dia berharap persaingan keduanya akan memberikan hasil positif bagi Ferrari.

Alonso dan Fisichella juga mengakui Ferrari lebih cepat dibanding mobil mereka. “Ferrari sedikit berada di depan semua tim. Empat tim sisanya akan sangat ketat,” kata Alonso. Kedahsyatan Ferrari diperagakan Massa dengan menjadi yang tercepat dalam tiga kali sesi uji coba di sirkuit Bahrain, dua pekan lalu. “Mereka sangat kuat,” kata Fisichella.

Namun, baik Alonso maupun Fisichella--yang tahun lalu berada di peringkat keempat--tetap yakin bakal mampu bersaing dengan dua pembalap Ferrari. “Kami ingin menang tanpa ada Alonso,” kata Fisichella. Alonso sendiri yakin bakal mampu menjadi kampiun F1 tiga kali berturutan dan mengembalikan kejayaan McLaren seperti era Mika Hakkinen, Ayrton Senna, dan Alain Prost.

Dia sangat berambisi mengembalikan reputasi McLaren, karena tahun lalu tim ini dipermalukan Renault dan Ferrari. Tidak sekalipun mendapat kesempatan merasakan podium juara seri F1. Saat ditanya siapa yang menjadi calon terkuat juara F1 musim 2007, tanpa ragu-ragu Alonso menjawab, ”Kami, McLaren.”

Sapto Pradityo (Guardian, BBC, F1, Wikipedia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus