Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjilat ludah sendiri. Inilah yang dilakukan perusahaan peranti lunak terbesar, Microsoft. Empat tahun lalu, Manajer Program Internet Explorer Microsoft, Brian Countryman, menegaskan bahwa Internet Explorer—si penjelajah Internet Windows—sudah ”tutup buku”. Raksasa teknologi informasi ini mengaku sudah puas dengan Internet Explorer 6, yang diluncurkan pada 2001.
”Tidak akan ada Explorer yang berdiri sendiri setelah versi 6,” kata Countryman dalam wawancara yang dimuat situs resmi Microsoft. Explorer, dia menegaskan ketika itu, hanya akan dilepas sebagai pelengkap sistem operasi.
Eh, belakangan bos Countryman yang juga pendiri Microsoft, Bill Gates, meralatnya. Dalam Konferensi Keamanan Informasi di San Francisco, Amerika Serikat, Februari 2005, Pak Gates mengumumkan rencana peluncuran penjelajah Internet Windows versi terbaru sebagai produk terpisah.
Menurut Gates, Explorer terbaru versi 7 akhirnya dirilis juga mengingat para pelaku usaha kian membutuhkan faktor keamanan dalam transaksi bisnis mereka melalui Internet. ”Karena ada kebutuhan pemakai itu dan kami memiliki teknologinya, versi 7 kami rilis,” kata Hermawan Susanto, Manajer Produk Microsoft Indonesia.
Peluncuran Explorer 7 dilangsungkan secara terpisah pada Oktober tahun lalu. Produk ini, yang dilepas dalam satu paket bersama sistem operasi terbaru Windows Vista pada Januari lalu, membuat persaingan program penjelajah Internet kembali riuh. Sebelumnya, pemakai Explorer melorot sepuluh persen setelah 94 persen ”pelanggan” dikuasai pada 2002.
Penyebabnya antara lain pernyataan Countryman itu. Merasa mendapat angin, pesaing Explorer pun gencar menyempurnakan penjelajahnya dan merebut hati pemakai Explorer. Penjelajah Mozilla, misalnya, merebut 12 persen pemakai. Sedangkan penjelajah lain, termasuk Opera dan Netscape, ikut merenggut pengguna Explorer. ”Apalagi banyak masalah pada Explorer versi 5 dan 6,” kata Budi Rahardjo, dosen Institut Teknologi Bandung.
Lalu apa yang membedakan Explorer 7 dengan versi pendahulunya? Menurut konsultan dan perancang web asal Surabaya, Yuli Satriana, Microsoft merombak besar-besaran tampilan dan fitur-fiturnya. ”Di antaranya fitur keamanan untuk menghindari serangan phishing,” katanya. Termasuk dalam kegiatan phishing, antara lain, pencurian kata sandi dan pembobolan kartu kredit.
Untuk mendukung fasilitas keamanan itu, Explorer 7 menyertakan sebuah alat pengusir virus. Saat proses pemasangan, perangkat antivirus harus nonaktif sampai proses selesai. Sebab, antivirus dapat menimbulkan konflik selama pemasangan. Setelah dirangkai, komputer harus dihidupkan ulang terlebih dulu, barulah pemakai dapat mengaktifkan anti-phishing.
Penambahan fitur baru Explorer terlihat pada Tab Browsing. Ini adalah fasilitas untuk memudahkan pemakai yang membuka banyak halaman web. Jadi tak perlu banyak jendela di task bar. ”Opera adalah penjelajah pertama yang memakai fungsi ini, diikuti Mozilla Firefox, dan sekarang Explorer 7,” kata Yuli, yang kini bekerja untuk perusahaan penyedia jasa TI Javanesia.
Seperti para pesaingnya, Explorer 7 bisa diperoleh gratis dengan cara mengunduhnya di situs www.microsoft.com. Tapi penjelajah ini hanya bisa digunakan pada Windows XP SP 2, Windows Server 2003, dan Windows Vista. ”Kondisi ini membuat Mozilla tetap menjadi pilihan utama bagi pengguna sistem kode terbuka (open source),” kata Budi Rahardjo.
Menurut Budi, selain ”meniru” fitur Opera dan Mozilla, aspek keamanan yang ditawarkan Explorer 7 tak lebih baik daripada dua penjelajah sistem kode terbuka itu. Sebagai contoh, perangkat anti-phishing juga dimiliki Mozilla. Dan Mozilla bisa digunakan untuk semua sistem operasi. Tapi tetap saja Budi tak bisa menghindar dari Explorer. ”Ada beberapa web yang tampilannya buruk jika dibuka dengan Mozilla tapi bagus dengan Explorer,” katanya. Dan ini bukan soal baru dalam jagat para penjelajah.
Mengutip Helman Arif, pemilik jaringan warnet Jingga di Depok yang melengkapi berbagai fasilitas penjelajah di warung Internetnya, ”Masing-masing penjelajah ada kelebihan dan kekurangannya.”
Adek Media
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo