Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BIRMINGHAM – Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya meraih gelar juara All England 2019. Mereka mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam laga final di Birmingham Arena, Inggris, kemarin
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahsan/Hendra memenangi pertarungan dalam tiga game dalam waktu 49 menit. Pasangan veteran ini masih menunjukkan kecepatan permainan dan daya tahan menghadapi pasangan Malaysia yang masih muda tersebut. Sempat tertinggal lebih dulu di game pertama, akhirnya mereka mampu merebut dua game berikutnya dengan skor akhir 11-21, 21-14, 21-12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alhamdulillah kami bisa melalui ini. Bedanya dengan 2014, sekarang bedanya umur. Dulu muda, sekarang sudah, belum terlalu tua, ha-ha...,” kata Ahsan. “Kemenangan ini pastinya buat seluruh rakyat Indonesia, yang sudah mendukung kami semua.”
“All England adalah turnamen yang bergengsi, kami senang bisa juara lagi di sini,” Hendra menambahkan. “Sama dengan Ahsan, yang 2014 dan ini bedanya umur. Pasti ada rasa special karena ini turnamen paling tua, bergengsi, senang bisa juara di sini lagi.”
Dengan kemenangan ini, Ahsan/Hendra untuk kedua kalinya merebut gelar juara All England setelah dalam All England 2014 juga naik podium utama. Pasangan juara dunia dua kali (2013 dan 2015) itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di babak final dan membuat Indonesia bisa membawa pulang satu gelar juara dalam turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut.
Sebelum laga final, Hendra sebenarnya dikhawatirkan tidak bisa tampil maksimal. Sebab, ia mengalami cedera betis kanan saat menghadapi laga semifinal melawan pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Saat itu Hendra sempat mendapat dua kali perawatan dokter. “Setelah tanding, sudah diterapi. Semoga di final keadaannya lebih baik,” kata Hendra kepada Badmintonindonesia.org.
Terbukti, Ahsan/Hendra mampu bermain dengan baik dan tenang menghadapi serangan pasangan Malaysia. Pada game terakhir, Ahsan/Hendra mulai memimpin perolehan angka setelah unggul 11-8. Sebaliknya, duet Chia/Yik justru banyak melakukan kesalahan sendiri dan tak mampu mengatasi ketertinggalan hingga Ahsan/Hendra mengakhiri pertandingan lebih dulu. NUR HARYANTO
Juara Ganda Putra All England
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo