Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Akademi Bridge Di Lubuk Ikan

Agustus ini akademi bridge nasional di Manado mulai masa kuliah. Dipola untuk menjaring pemain, pelatih, dan wasit bridge yang bersertifikat.

14 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGURUS Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) dalam bulan ini sedang sibuk. Pekan ini, misalnya, diselenggarakan Kejuaraan Nasional Bridge Mahasiswa 1993 antarperguruan tinggi di Jakarta. Menyatu dengan kegiatan itu juga dilakukan seminar bridge. Kemudian, mulai Agustus ini akademi bridge nasional di Manado sudah menjalani masa kuliah. Adalah Amran Zamzami, Ketua Umum PB Gabsi, yang melontarkan ide agar di Sulawesi Utara didirikan akademi bridge. Impian tahun 1985 itu kembali dicetuskannya di Musyawarah Kerja Nasional Gabsi di Manado, Juli 1992. ''Sekalipun dibikin di garasi, yang penting akademi bridge nasional itu dapat berdiri,'' kata Amran. Akhir Juni lalu akademi itu dibuka, kendati setengah resmi. Kampusnya masih menumpang di Gedung KONI Sulawesi Utara dan di Kampus Universitas Sam Ratulangi. Mengapa akademi itu didirikan di Manado? ''Ibarat mendirikan pabrik pengalengan ikan, tentu perlu dekat laut yang banyak ikannya,'' kata Ketua Pengurus Daerah Gabsi Sulawesi Utara, Ir. J.A. Wowor, kepada Phill M. Sulu dari TEMPO. Manado memang gudang pemain bridge. Budaya main bridge oleh warga setempat diibaratkan sarapan kedua. Kini tim nasional pun 80 persen diisi pemain asal Manado. Nama Henky Lasut, Eddie Manoppo, Denny Sacul, yang main bridge sejak tahun 1970-an, sampai kini tetap bertahan. Bridge memang bisa ditekuni seumur hidup, tidak seperti olah raga di track, yang lazim puncak prestasinya berumur pendek, sekitar empat tahun. Dengan adanya akademi yang menyelenggarakan pendidikan selama dua tahun (empat semester) itu, diharapkan renegerasi tidak terputus. Siswa yang direkrut minimal berijazah sekolah lanjutan. Tapi prioritas diberikan kepada mereka yang telah bergabung di klub bridge, di bawah panji Gabsi. Akademi ini dipola untuk menjaring pemain, pelatih, dan wasit bridge yang berlatar akademis. Kuliah diberikan tiap sore, selama empat jam. Materi kuliah antara lain bahasa Inggris, psikologi, etika, partnership bermain, manajemen, komputer, dan problem bridge. Selain itu, ada tiga mata kuliah pilihan, yaitu program pelatih, program wasit, dan program pemain lanjutan. Untuk mendukung akademi ini di masa mendatang, dibentuk pula lembaga penelitian dan pengembangan bridge. Perpustakaan pun diprioritaskan. Untuk itu, baik atas nama pribadi maupun sebagai PB Gabsi, Amran ikut membantunya. ''Buku bridge sekitar 300 buah di perpustakaan saya, yang telah saya kumpulkan 25 tahun, akan dikirim ke Manado,'' katanya. Sebagai direktur akademi adalah Prof. Drs. W.T. Palar, S.H. dengan staf pengajar 25 orang. Palar mengakui sekolahnya itu memang masih berbenah. Uang kuliah per semester, misalnya, belum dihitung. ''Tapi akademi ini bukan untuk mencari untung. Jadi, uang kuliah akan disesuaikan dengan biaya operasional akademi,'' kata Wowor. Beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi masih dipikirkan. Namun, menurut Wowor, mahasiswa yang kuliah di sini tak mustahil dibiayai klub masing-masing. Lulusan akademi ini mendapat semacam sertifikat. Adakah setelah itu mereka bisa hidup dari bridge? ''Mana mungkin ijazah ilmu bridge dipakai melamar pekerjaan di suatu instansi?'' kata Wowor. Tapi, diakui atau tidak, banyak pemain bridge yang bekerja di instansi atau perusahaan, yang sehari- harinya berlatih dan bertanding, sembari mengibarkan bendera perusahaannya. Widi Yarmanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus