Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Inggris, Andy Murray, mengatakan penyelenggaraan turnamen eksibisi Adria Tour seharusnya menjadi pelajaran semua pihak untuk mengambil kebijakan. Menurut dia, sebelum penyelenggaraan turnamen, setiap negara perlu memastikan langkah-langkah keamanan dan pencegahan terhadap penularan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semua negara, jelas, memiliki aturan yang berbeda, tapi saya pikir, begitu, begitu Anda mulai membawa perjalanan internasional dan para pemain datang dari berbagai belahan dunia, Anda perlu memastikan Anda mengambil semua langkah yang benar. Langkah-langkah keamanan, tindakan pencegahan untuk mencoba menghindari situasi seperti itu," kata Murray, dikutip dari Skysports, Rabu, 24 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Novak Djokovic menjadi inisiator turnamen Adria Tour, serangkaian pertandingan yang dimulai di Beograd, Serbia dan pindah ke Zadar, Kroasia, pada akhir pekan ini. Tetapi turnamen ini dihentikan setelah petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov dan petenis Kroasia Borna Coric, dinyatakan positif. Djokovic, petenis nomor satu dunia, juga dinyatakan positif Covid-19.
Berbagai kalangan mengkhawatirkan bahwa Adria Tour menjadi klaster baru penyebaran virus corona. Turnamen ini disaksikan penonton di stadion yang penuh sesak selama pertandingan pembukaan di Beograd, para pemain saling berpelukan, bermain bola basket, berpose untuk berfoto dan menghadiri konferensi pers bersama.
Andy Murray percaya bahwa, meskipun negara-negara seperti Kroasia dan Serbia memiliki aturan yang berbeda, langkah-langkah keamanan seharusnya sudah dilakukan sebelum Adria Tour dimulai. "Mudah-mudahan, tidak ada yang terlalu buruk, tidak ada wabah besar di sana, karena pemahaman saya bahwa di Serbia dan Kroasia mereka menanganinya dengan cukup baik," ujarnya. "Begitu Anda mulai mengadakan acara yang bersifat massal, ini semacam pelajaran bagi kita semua untuk mengambil kebijakan," ujarnya.