Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Antara pelari dan kekasihnya

Mary decker, pemegang rekor 1 mil. dipersiapkan untuk montreal, tapi cidera. bertemu dengan dick quax yang kemudian menjadi teman dekat.

9 Februari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARY Decker makin sukar diuber sesama jenisnya. Barusan di Auckland, Selandia Baru, ia menempuh tempo 4 menit 21,7 detik untuk jarak satu mil (1609 m). Itu merupakan rekor baru dunia lomba lari jarak menengah wanita. Sebelumnya, 0,4 detik lebih lamban dicatat oleh Natalia Maracescu dari Rumania. Decker, 21 tahun, memang atlet jempolan yang dipersiapkan Amerika Serikat untuk Olympiade Montreal. Tapi ia gagal mendapatkan tiket tahun 1976 itu. Lantaran ia mendapat cedera pada tulang keringnya waktu latihan. "Waktu itu saya hanya bisa menangis, dan berharap suatu ketika dapat berlari lagi," kenang Decker. Hampir 3 tahun menangis dan berlatih, Decker membuktikan kebolehannya kembali dalam lomba lari Brooks Mett of Champions di Philadelphia, AS, 30 Juni 1979. Ia berhasil mengalahkan saingan beratnya Francie Larrieu, dan sekaligus mempertajam rekor nasional AS. Waktu itu 4 menit 23,5 detik ditempuhnya. Larrieu, dua tahun sebelumnya, membikin rekor 4 menit 28,2 detik. Tapi ia masih kecewa waktu itu. "Saya sesungguhnya bertekat untuk menumbangkan rekor dunia Maracescu," kata Decker di Philadelphia. Barulah di Auckland hasrat itu dicapainya. Seperti Orang Sinting Decker mulai terjun ke arena pertandingan pada usia 12, dan memenangkan lomba lari 440 dan 880 yard untuk kelompok umurnya. Rekor yang pernah dipatoknya, dan belum terpecahkan sampai sekarang, adalah lari 880 yard tingkat SLA serta ekivalennya dalam meter. Satu yard sama dengan 90 cm. Decker menciptakan rekor dunia 880 yard dalam stadion tertutup di San Diego, Februari 1974. Prestasinya, dan maih belum tergeserkan, mencatat 2 menit 02,4 detik. Di tahun yang sama ia, ketika berumur 15 tahun, juga menunjukkan kehebatan di lintasan lari alam terbuka. Decker merenggut predikat juara nasional untuk pertama kalinya dari gelanggang AAU (Amateur Athletic Union) Outdoor Championships. Itu membuat Decker tanpa tanding di AS. Namun ia tidak ikut memperkuat tim AS untuk Olympiade Montreal, karena cedera di kakinya. "Kegagalan itu membuat saya seperti orang sinting," demikian pengakuannya. Untuk menghilangkan kekecewaannya, setamat dari Orange High School (1976), ia pun hijrah dari California ke Denver. "Tak seorang pun yang tahu saya di sana," kata Decker. "Betul-betul menyenangkan." Di Denver, suatu hari Decker mengunjungi Frank Shorter di kawasan Boulder. Ia lalu ditawari pekerjaan di toko milik pelari marathon AS itu. Kesempatan ini membuka perkenalannya dengan Dick Quax, pemegang medali perak lari 5.000 m Olympiade Montreal dari Selandia Baru. Dan sekaligus membuuka jalan kembali bagi Decker ke lintasan lari. Quax ternyata pernah cedera seperti yang dialami Decker. Tapi dokter yang memeriksanya ternyata keliru dalam membuat diagnosanya. Hingga ia dioperasi ulang. Ia khawatir dokter yang memeriksa Decker melakukan hal serupa. "Ada baiknya anda menemui dokter itu lagi," anjur Quax. Decker menuruti saran itu. "Tanpa operasi ulang, tak mungkin saya berlari seperti sekarang," katanya. Quax, yang satu latihan bersama Shorter, pernah ikut melatih Decker. Hasilnya menggembirakan. Decker yang semula seminggu cuma menempuh 60 mil, 6 pekan kemudian mencapai maksimum 90 mil. "Dick bukan hanya sekedar pelatih bagi saya," kata Decker. Pertemuan mereka dua tahun silam ternyata berkembang jadi 'persahabatan khusus'. "Repotnya, ia jauh dan masih terikat dalam perkawinan sekalipun tak serumah lagi," tambah Decker tentang Quax di Auckland. Menjelang pemecahan rekor dunia satu mil Januari lalu, Decker berlatih lagi bersama Quax di Auckland. Dan ia berharap dapat bimbingan lagi dari 'kekasihnya' untuk medali emas nomor 1.500 m Olympiade Moskow. Harapiln Decker, jika AS tidak melakukan boikot, tampak bukan mustahil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus