GAGASAN Presiden Jimmy Carter untuk memindahkan tempat
penyelenggaraan Olympiade dari Moskow ke negeri lain telah
membuat persatuan di Amerika Serikat makin kokoh. Komite
Olympiade AS (USOC), yang seminggu sebelumnya masih menolak,
berbalik menyokong usul Kepala Negara mereka. Dukungan itu
dikeluarkan setelah USOC mengadakan sidang di Colorado Springs,
26 Januari. Hadir 68 wakil dari 86 anggota USOC. Robert Kane,
Ketua USOC mengatakan bahwa keputusan itu telah disampaikannya
kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC). "Kami menunggu
keputusan IOC dan perkembangan dari usul tersebut," kata Kane.
Tapi Kane tetap menginstruksikan agar persiapan atlet AS untuk
Olympiade 1980 dilanjutkan. Secara final USOC belum memutuskan
untuk tidak mengirim olahragawan mereka ke Moskow. "Kami akan
putuskan 24 Mei," lanjut Kane.
Perdana Menteri Kanada, Joe Clark dikabarkan berdiri penuh di
belakang Carter untuk memboikot. Tapi Ketua Komite Olympiade
Kanada, Dick Pound tetap bersikeras agar pemerintah tidak
tergesa-gesa mengeluarkan pernyataan boikot. "Situasi bisa
berubah sebelum 20 Februari," katanya. Tanggal tersebut adalah
batas waktu yang diberikan Carter untuk menarik pasukan Soviet
dari Afghanistan.
Tak Gentar
Keputusan USOC juga mendapat sambutan di Tokyo. Pemerintah
Jepang pekan lalu resmi menyatakan akan memboikot. Tapi ketua
KOJ, Katsuji Shibata tampak berhati-hati. "Kami masih menunggu
perkembangan lebih lanjut, terutama dari sidang IOC di
Lakeplacid katanya. Sidang IOC itu bersamaan diadakan dengan
Olympiade musim dingin Februari ini.
Menurut perhitungan AS, 27 negara sudah mendukung pemindahan
Olympiade 1980. Diramalkan 23 sampai 33 negara lagi akan
menyusul jejak mereka. "Rasanya kami akan berada dalam
kelompok mayoritas," ujar seorang pejabat Deplu AS di Washington
pekan silam.
Ancaman pemboikotan itu tak membuat Moskow gentar. "Olympiade
akan tetap berlangsung di Moskow dengan atau tanpa kontingen
AS," kata Vladimir Porpov, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara
Olympiade 1980. Ia menambahkan, "Kami tetap mengikuti peraturan
IOC.
Komite Olympiade Yugoslavia mengatakan bahwa mereka tetap
menentang setiap gagasan boikot. Tapi Yugoslavia, kelompok non
blok, tetap mengutuk intervensi Soviet di Afghanistan.
Jika boikot sampai terjadi, agaknya Olympiade Moskow akan
menghimpun sedikit partisipan. Angkanya belum bisa
diperhitungkan. Tapi dalam Olympiade Los Angeles, 1932
pesertanya cuma 40 negara dengan 2.500 atlet. Dalam Olympiade
Montreal, angka itu sudah naik ke 100 negara dengan 9.000 atlet.
Semula diduga partisipan Olympiade Moskow akan lebih banyak
ketimbang pengikut Olympiade 1976. Untuk itu mereka telah
mempersiapkan fasilitas lebih baik. Hotel-hotel, terutama di
Moskow, dipugari dan ditambah daya tampungnya. Pelayan medis
juga dilipatgandakan. Mereka telah menyiapkan 5.000 dokter dan
6.000 personal medis tingkat menengah. Ini mengingat dalam
Olympiade Montreal, misalnya, tercatat hampir 15.900 pasien
selama kejuaraan.
Penyelenggaraan Olympiade yang pernah mencatat penciutan jumlah
peserta adalah waktu di Melbourne, 1956. Dari 75 yang
merencanakan akan ambil bagian cuma 67 negara yang datang. Waktu
itu dunia dilanda gejolak, antara lain perang di Mesir, dan
invasi Soviet ke tlungaria. Swiss memboikot gara-gara invasi
itu.
Melihat kaitan lakon politik dan Olympiade, Yunani konon
tergugah untuk memulangkan kembali penyelenggaraan pesta
olahraga dunia ke tempat asalnya, Athena. Penyelenggaraan
Olympiade paling 'bersih' memang dicatat sejarah di sana, yaitu
pada Olympiade Athena, 1896. Tapi mungkin juga waktu itu
Olympiade I.
Bagaimana sekarang? "Penyelenggaraan Olympiade memsmg mesti di
tempat netral," kata Ketua IOC, Lord Killanin. Tapi ia tidak
memilih Yunani, melainkan Vatikan. "Mengingat Yunani pun bisa
mendapat tekanan dari beberapa negara."
Di Vatikan tampaknya agak repot. Luas wilayahnya cuma 109 acre
(sekitar 440.000 m persegi). Walaupun dibongkar sema bangunan di
Vatikan, untuk Olympiade masih kurang luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini