Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Apa Dampak Pemangkasan Anggaran Kemenpora terhadap Program Olahraga?

Pemangkasan anggaran Kemenpora akan berdampak signifikan terhadap berbagai program olahraga nasional. Apa saja?

15 Februari 2025 | 12.05 WIB

Menpora Dito Ariotedjo memberikan keterangan pers. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menpora Dito Ariotedjo memberikan keterangan pers. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemangkasan anggaran yang tengah dilakukan pemerintahan Prabowo Subianto juga menyasar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Jakarta pada Kamis lalu, 13 Februari 2025, Menpora Dito Ariotedjo mengungkapkan bahwa pagu definitif untuk tahun 2025 yang semula sebesar Rp 2,33 triliun berkurang drastis menjadi Rp 1,034 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pemangkasan ini akan berdampak signifikan terhadap berbagai program olahraga nasional. Persiapan menuju SEA Games 2025 dan program pemusatan latihan nasional (pelatnas) jangka panjang akan langsung terpengaruh.

Dampak Pemangkasan Anggaran terhadap SEA Games 2025

SEA Games 2025 akan berlangsung Desember di Thailand. Indonesia harus melakukan sejumlah penyesuaian untuk menghadapi pesta olahraga Asia Tenggara ini, sebagai dampak dari pemangkasan anggaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam rapat dengan DPR, Dito Ariotedjo menegaskan bahwa pengiriman atlet ke SEA Games akan dilakukan dengan selektif. "Dengan ada efisiensi ini, atlet yang kami kirim (ke SEA Games 2025) akan lebih ketat, tidak masif atau jor-joran," ujarnya.

Kebijakan ini berbeda dengan SEA Games edisi sebelumnya, di mana Indonesia cenderung mengirimkan atlet dalam jumlah besar, termasuk untuk cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di ajang internasional lainnya. Dengan strategi baru ini, cabang olahraga yang dinilai kurang kompetitif atau tidak masuk dalam program jangka panjang menuju Olimpiade kemungkinan akan dicoret.

Persiapan Olimpiade Juga Terdampak

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora mengalami pemotongan anggaran dari Rp 1,6 triliun menjadi hanya Rp 273,5 miliar. Akibatnya, pelatnas yang sebelumnya dirancang sebagai program jangka panjang lima tahun harus disesuaikan hanya untuk mempersiapkan ajang pada tahun 2025, yaitu SEA Games. 

Rencana untuk Olimpiade 2028 juga otomatis berubah. Untuk kepentingan efisiensi, Kemenpora memutuskan untuk memprioritaskan cabang olahraga yang memiliki potensi besar untuk meraih medali serta relevan dengan olimpiade. 

Perubahan ini diungkapkan Menpora saat memantau perkembangan pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center di Jakarta Timur pada hari Kamis. "Sekarang kita akan fokus bagaimana pelatnas yang kita prioritaskan adalah agenda tahun ini (2025)," kata Dito.

Sebelum pemangkasan, Kemenpora telah merancang program Pelatnas jangka panjang selama lima tahun untuk mempersiapkan atlet menuju Olimpiade 2028. Kini rencana itu berubah, namun tak memupus optimisme Menpora. "Jadi kami optimistis, kami yakin dengan adanya efisiensi ini nanti akan terlihat program-program mana yang menjadi prioritas," ujar dia.

Meskipun anggaran terbatas, Dito tetap optimistis bahwa Kemenpora dapat menjalankan program-program prioritas dengan baik. Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran ini bukan kebijakan permanen yang akan berlangsung selama lima tahun pemerintahan Prabowo Subianto, melainkan hanya untuk tahun 2025. 

Langkah ini, menurutnya, dilakukan untuk menyesuaikan perencanaan program agar lebih tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran anggaran. "Jadi tujuan ke depan (dari efisiensi anggaran) ini bagus. Kami bisa lebih detail lagi dan memastikan seluruh program benar-benar tepat sasaran," kata Dito.

Di tengah optimisme Menpora, muncul kekhawatiran bahwa keterbatasan anggaran ini bisa menghambat prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional. Hal ini antara lain disuarakan anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad Alaydrus, dalam rapat dengan Kemenpora, Kamis lalu.

Ia  menilai, kebijakan ini dapat menghambat pencapaian prestasi besar di dunia olahraga. "Nampaknya, kita tidak banyak berharap Kemenpora ini bisa melahirkan prestasi-prestasi besar karena pemangkasan anggaran yang tinggi," kata dia.

Ia juga mempertanyakan alasan di balik pemotongan yang cukup besar, mengingat dalam tiga tahun terakhir Indonesia telah menunjukkan peningkatan prestasi olahraga yang cukup signifikan. "Ini sesuatu yang kontradiktif. Padahal dari sekian banyak kementerian, kementerian olahraga yang sementara ini banyak melakukan pembangunan citra Indonesia dihargai di kancah internasional," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus