Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Douady Mewariskan Keuletan

Sebelum meninggal, atlet panjat tebing remaja itu digadang-gadang akan mewakili Prancis di Olimpiade Tokyo.

18 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Luce Douady. Foto: ffme.fr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Douady digadang-gadang akan mewakili Prancis di Olimpiade Tokyo.

  • Douady telah mendapat banyak gelar nasional dan internasional dan diharapkan menjadi bintang di Olimpiade Paris 2024.

  • Olahraga panjat tebing akan menjadi cabang debutan di Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021.

PARIS – Luce Douady ulet, sabar, dan cekatan. Usianya masih 16 tahun, tapi ia telah meraih gelar juara dunia junior panjat tebing dan berprestasi di kejuaraan dunia senior. Namun atlet yang digadang-gadang akan mewakili Prancis di Olimpiade Tokyo itu belum sampai mewujudkan harapannya, hingga jatuh dari ketinggian 150 meter sebuah tebing di Pegunungan Alpen, Prancis, pada Ahad lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Douady adalah bintang yang sedang naik daun dalam berbagai kejuaraan yang digelar Federasi Olahraga Panjat Internasional (IFSC). Menurut surat kabar harian Prancis, Le Dauphine, atlet kelahiran 17 November 2003 itu meninggal setelah terpeleset dan jatuh di jalur pendakian di Le Luisset-St. Pancrasse di Isere, Prancis. Saat itu, ia sedang melakukan pendakian bersama teman-temannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski masih muda, Douady telah mendapat banyak gelar nasional dan internasional dan diharapkan menjadi bintang di Olimpiade Paris 2024 dan seterusnya. Tahun lalu, ia memenangi kejuaraan dunia panjat tebing untuk junior di nomor boulder dan meraih perunggu untuk senior di nomor lead. Ia juga meraih perunggu di Kejuaraan Lead Eropa Senior di Edinburgh, pada September 2019.

Prestasinya yang paling mengesankan dan menunjukkan bakatnya adalah ketika ia mencapai posisi ke-5 di nomor boulder dalam Kejuaraan Dunia Senior pertamanya di Vail, Colorado, pada Juni 2019. Saat itu, Douady masih berusia 15 tahun dan bersaing dengan atlet lain yang jauh lebih berpengalaman. Sayangnya, ia tak bisa mengembangkan bakatnya pada tahun ini karena tidak ada kompetisi setelah pandemi Covid-19 merebak.

Gaya panjat Douady sangat dinamis dan penuh semangat. Ia ulet dan berkembang dalam nomor boulder. Douady mulai memanjat sejak kecil dengan dilatih ayahnya di tebing di Chartreuse Massif di dekat rumahnya. Para atlet lainnya dan pelatihnya di klub Chamery Escalade mengingat Douady sebagai pribadi yang energetik dan selalu tersenyum saat bertanding.

Federasi Olahraga Panjat Internasional mengatakan ikut berduka dan kehilangan atas meninggalnya Douady, yang dianggap sebagai atlet panjat tebing yang muda, brilian, dan berbakat. “Dengan sangat sedih, Federasi Olahraga Panjat Internasional mengetahui meninggalnya pendaki Prancis, Luce Douady, pada usia 16 tahun,” demikian pernyataan IFSC di situsnya.

Sementara itu, Federasi Pendakian Gunung Prancis (FFME) dalam pernyataan di situsnya menyatakan bahwa Douady adalah atlet muda yang sangat menjanjikan dari tim pendakian Prancis. "Luce Douady jatuh cinta kepada semua aspek pendakian dan mampu mencapai prestasi besar.”

Olahraga panjat tebing akan menjadi cabang debutan di Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021. Atlet harus menguasai tiga nomor lomba, yakni speed, lead, dan boulder, untuk bertarung meraih medali Olimpiade Tokyo. Penilaian dari kombinasi tiga nomor tersebut digunakan untuk menentukan pemenangnya. Hanya 40 atlet yang akan lolos kualifikasi Olimpiade 2020, terdiri atas 20 atlet putra dan 20 atlet putri.

Pada nomor speed, atlet dituntut mencapai puncak tercepat. Pada nomor ini, atlet Indonesia Aries Susanti Rahayu menjadi jagonya dengan memecahkan rekor dan menjadi juara dunia pada tahun lalu. Sedangkan di nomor Boulder, atlet berlomba menaklukkan dinding yang dibuat mirip dengan tebing alami untuk mencapai titik terakhir tanpa tali pengaman. Adapun di nomor lead, atlet harus bisa memanjat sesuai dengan jalur yang telah ditentukan hingga mencapai titik teratas dengan tali pengaman.

GLOBALNEWS | DAILYMAIL

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus